PRIORITAS, 17/4/25 (Jakarta): PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah melakukan langkah strategis melalui investasi besar guna memperkuat sistem logistik energi nasional. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan utama masyarakat.
Dalam perkembangan terbaru, KAI telah memesan sebanyak 54 unit lokomotif tipe CC 205 dari Amerika Serikat dengan nilai kontrak mencapai USD222,5 juta atau setara sekitar Rp3,56 triliun. Lokomotif-lokomotif tersebut akan digunakan untuk memperkuat layanan angkutan batu bara di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan, sebagian dari batu bara tersebut berperan dalam menjaga ketahanan energi untuk wilayah Jawa dan Bali. “Batu bara yang diangkut KAI untuk bahan bakar PLTU, menerangi rumah, kantor, industri menengah, kecil di Jawa, Bali,” kata Anne Purba, Selasa (15/4/25).
Inilah investasi terbaik untuk masyarakat. “Inilah esensi investasi kami: menghadirkan manfaat besar bagi masyarakat luas,” katanya.
Sebanyak 12 unit pada batch pertama
Sebanyak 12 unit pada batch pertama saat ini dalam proses pengiriman ke Indonesia. Pengoperasiannya direncanakan dimulai pada awal Juli 2025, setelah melalui serangkaian uji coba secara menyeluruh.
“Sebelum dioperasikan, seluruh lokomotif akan menjalani serangkaian uji coba menyeluruh. Untuk memastikan performa optimal dan aspek keselamatan maksimal di lapangan,” ujarnya.
Sepanjang Maret 2025, KAI angkut 4.446.255 ton batu bara dengan kenaikan 5,28 persen, dibandingkan Maret 2024. Selama Januari-Maret, total angkutan mencapai 13.299.409 ton yang tumbuh 7,58 persen, dibandingkan tahun lalu.
Angkutan batu bara mencerminkan kinerja logistik yang kuat. “Dalam tiga bulan pertama tahun ini saja, kami sudah mengangkut 13,29 juta ton batu bara,” ujar Anne Purba, dikutip dari rri.co.id
“Ini bukan sekadar angka. Tapi, bukti kereta api tetap menjadi moda logistik yang efisien, andal, dan esensial dalam menjaga pasokan bahan energi,” ucap Anne Purba.
Anne ungkap peran KAI kian relevan di era digital. “Kebijakan Work From Anywhere (WFA), perkuliahan, pertumbuhan UMKM digital di berbagai perusahaan meningkatkan ketergantungan masyarakat terhadap listrik dan internet,” tambah Anne.
” Di sinilah keandalan KAI dalam distribusi batu bara memainkan peran sentral yang jarang terlihat, namun sangat krusial. Ke depan, dengan penguatan sarana dan strategi operasional yang matang, KAI akan terus menjadi pilar penting,” ucapnya.
“Dalam menjaga pasokan energi nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi. Sekaligus, menjawab kebutuhan masyarakat modern yang semakin bergantung pada infrastruktur yang andal,” imbuhnya. (P-Zamir)