32.4 C
Jakarta
Monday, August 25, 2025

    Junta militer Myanmar bunuh puluhan anak sekolah sedang belajar

    Terkait

    PRIORITAS, 13/5/25 (Sagaing): Junta militer Myanmar membunuh puluhan anak yang sedang belajar di ruang kelas di sebuah sekolah di Kecamatan Depayin, Sagaing.

    “Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan sedikitnya 22 anak dan lebih dari 50 lainnya terluka di Kotapraja Depayin, Wilayah Sagaing, Senin pagi”, lapor Myanmar Now, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Selasa (13/5/25).

    Tidak diketahui mengapa militer Myanmar melakukan serangan ke penduduk sipil, padahal di wilayah tersebut tidak terdapat kelompok pemberontak.

    Serangan ini adalah yang paling mematikan dilakukan junta militer Myanmar dalam dua tahun terakhir.

    Laporan para saksi mata, jumlah korban tewas akibat serangan itu diperkirakan akan terus bertambah, kaena masih banyak mayat yang sedang dikumpulkan.

    Serangan militer Myanmar itu dilakukan sekitar pukul 9:40 pagi waktu setempat dan menargetkan sebuah sekolah menengah di Oe Htein Kwin. Desa itu terletak sekitar lima mil di utara kota Sai Pyin, yang dikuasai junta.

    “Sejauh ini kami telah menemukan 22 jenazah—dua guru dan 20 siswa,” kata seorang perwakilan Tim Pertahanan Rakyat anti-rezim Kotapraja Depayin.

    Mereka mengatakan sedikitnya 10 korban luka berada dalam kondisi kritis. Korban sebagian besar adalah anak-anak kelas lima hingga kelas sepuluh di sekolah tersebut

    Sumber lain mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan jauh lebih tinggi, karena banyak jenazah yang belum ditemukan, termasuk beberapa yang terkoyak akibat ledakan.

    Dua bom

    Media Burmese menyebutkan pesawat militer Myanmar mengebom Sekolah Pendidikan Sementara Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) tersebut.

    Pesawat itu dilaporkan adalah jet tempur dari Angkatan Udara Negara Bagian Shan di Meiktila.

    “Tidak ada pertempuran. Sekolah hancur. Banyak siswa yang meninggal. Ada sekitar 50 orang yang terluka. Sekolah juga rusak”, ungkap seorang penduduk desa setempat.

    Menurut seorang pejabat Depayin, dua bom dijatuhkan dari pesawat tempur ke sekolah, tempat anak-anak sedang belajar sesuai dengan kebutuhan pendidikan mereka. “Kami masih melakukan operasi penyelamatan”, katanya.

    Pada tahun 2022, sebuah sekolah di desa Let Yek Kone di Kotapraja Dipayin juga diserang pesawat tempur militer Myanmar, menewaskan puluhan siswa.

    Militer bom desa-desa

    Sejak tiga hari lalu, telah terjadi serangan udara dewan militer terhadap desa-desa di wilayah Mandalay dan Sagaing, sehingga menewaskan sekitar 20 penduduk setempat dan melukai banyak orang.

    Kepala Jaringan Informasi Wetlet, Ko Naga Lay, mengatakan, sebuah jet tempur yang lepas landas dari Bandara Tada U menjatuhkan bom di desa Zarat Kwin di Kotapraja Thabeikkyin, Wilayah Mandalay sekitar pukul 1:10 siang.

    Kemudian pesawat menjatuhkan bom lainnya di desa Kyi Tauk Pauk di Kotapraja Sint Ku sekitar 5 menit kemudian.

    Dewan militer Myanmar juga mengebom desa Kyi Tauk Pauk, tetapi tidak ada pertempuran darat di desa-desa tersebut, dan Pasukan Pertahanan Rakyat tidak ditempatkan di sana.

    Militer Myanmar telah mengumumkan gencatan senjata hingga akhir bulan ini, namun mereka tetap melakukan serangan udara menargetkan desa-desa yang tidak pernah terjadi pertempuran, membunuh orang-orang, dan menghancurkan properti publik tanpa alasan. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini