PRIORIAS, 20/7/25 (Solo): Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan penuh terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Kongres ke-1 partai tersebut di Graha Saba Buana, Kota Solo, Sabtu (19/7/25).
Dalam sesi “Pesan Kebangsaan”, Jokowi menegaskan PSI memiliki potensi menjadi partai kuat dan besar, terutama berkat pendekatan digital melalui sistem e-voting dan struktur kepemilikan saham terbuka.
Jokowi menyebut PSI sebagai partai “super tbk” yang menerapkan sistem demokrasi internal melalui voting daring atau e-voting. Inovasi ini memungkinkan seluruh anggota memberikan suara secara langsung untuk memilih ketua umum tanpa campur tangan elite partai. Sistem ini disebut sebagai revolusi dalam tata kelola partai di Indonesia.
“Ke depan semuanya akan ikut berpartisipasi, karena suaranya dihargai, partisipasinya dihargai. Tidak ada lagi keputusan segelintir orang,” ujar Jokowi di hadapan ribuan kader PSI yang hadir, seperti dikutip Beritaprioritas dari Beritasatu.com, Minggu (20/7/25).
Selain sistem pemilihan yang transparan, Jokowi juga menyoroti konsep kepemilikan saham partai. Menurutnya, tak ada dominasi elite maupun keluarga dalam kepemilikan partai, melainkan seluruh kader memiliki saham dan hak suara yang setara. Ia meyakini sistem ini akan memperkuat loyalitas internal dan menjamin keberlangsungan partai.
Data panitia mencatat, 84 persen dari peserta kongres telah berpartisipasi dalam e-voting tahun ini. Meski belum mencapai 100 persen, Jokowi optimistis sistem ini akan melibatkan jutaan anggota dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
PSI susun demokrasi digital
Inisiatif PSI untuk menerapkan e-voting dan sistem kepemilikan terbuka menjadi sorotan dalam kongres. Dua pilar tersebut menjadi pembeda signifikan dibandingkan dengan partai lain yang masih bergantung pada keputusan tertutup dan dominasi elite.
Jokowi mengatakan arah baru PSI harus dijalankan bertahap. Ia menyebut bahwa potensi besar PSI baru akan terlihat nyata pada 2034. “Belum di 2029, feeling saya akan mulai di 2034,” katanya di podium.
Kepada para kader PSI, Presiden ke-7 RI itu menegaskan keberhasilan partai tak datang instan. Kerja keras dari seluruh elemen internal, menurutnya, menjadi prasyarat mutlak agar partai bisa tumbuh kuat dan mandiri.
“Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai karena memiliki rasa yang sama dalam kepemilikan,” kata Jokowi.
Dukungan penuh Jokowi kepada PSI tidak hanya disampaikan lewat pidato. Ia juga memberikan restu simbolik lewat penjelasan mengenai logo baru PSI—gajah—yang dianggap mewakili kekuatan, kebijaksanaan, dan pengetahuan. Gajah, kata dia, adalah simbol partai yang kuat dan tahan lama.
Dia juga menilai penggunaan teknologi dalam demokrasi internal PSI sebagai langkah penting menuju transparansi dan keterlibatan publik. Ia berharap sistem ini akan menjadi contoh bagi partai lain dalam meningkatkan kualitas demokrasi internal. (P-Khalied Malvino)