PRIORITAS, 5/2/25 (Situbondo): Sejak Selasa, 4 Februari 2025, hujan deras mengguyur wiayah Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Akibatnya, jembatan penghubung antar-dusun di Desa Patemon terputus akibat banjir bandang. Peristiwa ini menyebabkan sekitar 250 kepala keluarga (KK) di Dusun Ngabinan terisolasi.
Jembatan dengan panjang 20 meter dan lebar 4 meter tersebut rusak parah setelah aliran sungai membawa material seperti sampah dan potongan kayu yang menumpuk, sehingga menyumbat aliran air dan mengakibatkan jembatan tergerus. Akibatnya, warga harus mencari alternatif lain untuk beraktivitas.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo, Sruwi Hartanto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan ke lokasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi terbaik bagi warga yang terdampak.
“Sejak kemarin (Selasa, 4/2) jembatan tersebut terputus. Banyak material sampah dan potongan kayu yang menghambat aliran air sungai, sehingga jembatan putu. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu,” katanya.
Sebelumnya, pada akhir Januari 2025, jembatan di Dusun Tampelan, Desa Kembangsari, Kecamatan Jatibanteng, juga putus akibat hujan deras yang menyebabkan banjir. Peristiwa ini mengakibatkan sekitar 200 KK di dusun tersebut terisolasi.
Sebelum terjadi banjir bandang di Desa Patemon, Kecamatan Bungatan, lanjut Sruwi Hartanto, di hulu sungai hujan deras dan banyak sampah yang tertahan di jembatan, termasuk potongan kayu, sehingga jembatan yang merupakan akses utama Dusun Ngabinan itu terputus.
Saat ini, katanya, ratusan kepala keluarga di Dusun Ngabinan harus memutar melewati jembatan gantung jika ingin melakukan aktivitas melalui jembatan gantung yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. “Kendaraan roda dua harus memutar lewat jembatan gantung, dan untuk sementara roda empat belum ada akses,” ujar Sruwi.
Sementara itu, Camat Bungatan Yogie Kripsian Sah mengatakan ada sekitar 250 KK di Dusun Ngabinan terisolasi akibat jembatan yang menjadi akses utama warga setempat terputus diterjang banjir bandang.
Dia tidak merekomendasikan jembatan gantung sebagai jalur alternatif, karena sisi ujung jembatan retak, sehingga berbahaya dilewati warga. “Sementara waktu warga bisa memutar melewati Dusun Gebangan, tapi jalannya terjal dan licin, hanya bisa diakses roda dua,” katanya.
Dilansir Antara, sejak Senin (3/2) sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo dilanda bencana alam, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Data BPBD Situbondo mencatat ada ribuan rumah warga terdampak banjir bandang, bahkan puluhan rumah di Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, rusak total diterjang banjir bandang. Hujan dengan intensitas tinggi di Situbondo juga mengakibatkan banjir disertai material batu dan pasir menutup jalur pantura di Dusun Kembangsambi, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
Informasi terkini, pada pukul 10:00 WIB arus lalu lintas di jalur pantura Situbondo kembali normal setelah material batu dan pasir menutup jalan raya itu dibersihkan menggunakan alat berat.(P-bwl)