26.2 C
Jakarta
Friday, February 21, 2025

    “Jangan membelokkan yang sebenarnya”, Istana: Tak ada “Indonesia Gelap”

    Terkait

    PRIORITAS, 18/2/25 (Jakarta): Merespons aksi demonstrasi hari ini di beberapa kota sejak Senin (17/2/25) kemarin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi tak setuju dengan tagar “Indonesia Gelap” yang digunakan massa mahasiswa saat berunjuk rasa menolak sejumlah kebijakan pemerintah.

    Disebutnya, ia menghormati massa yang menyampaikan aspirasi lewat demonstrasi. Namun, ia meminta massa aksi tak memainkan narasi yang tidak benar.

    “Inilah namanya kebebasan berekspresi, tapi tolong sekali lagi, jangan membelokkan apa yang sebenarnya tidak seperti itu. Enggak ada Indonesia gelap,” tegas Prasetyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/25).

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. (CNNIndonesia.com)

    Diketahui, aksi “Indonesia Gelap” direncanakan digelar secara maraton di Jakarta selama tiga hari berturut-turut mulai Senin hingga Rabu, bahkan Kamis nanti.

    Tercatat ada 13 tuntutan yang disampaikan massa aksi pada Senin kemarin. Di antaranya meminta pemerintah menyelenggarakan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis.

    Selain itu, mendesak pemerintah segera mengesahkan RUU Masyarakat Adat, mengevaluasi program makan bergizi gratis (MBG), dan memberikan tunjangan kinerja dosen yang masih menunggak.

    Optimis dan kompak

    Selanjutnya, Prasetyo Hadi meminta seluruh pihak tetap optimis dan kompak dalam satu barisan membangun Indonesia dengan tujuan yang sama.

    Selain itu, Prasetyo juga meminta masyarakat memaklumi kinerja pemerintah yang baru memulai kerja-kerjanya setelah dilantik beberapa waktu lalu.

    “Pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo juga baru 100 hari, baru sekian bulan, banyak sekali masalah, tapi Anda perhatikan bahwa kita terus-menerus mencari cara, mencari solusi, kan begitu,” kata dia.

    “Bahwa itu belum bisa menyenangkan semua pihak, mungkin ada pihak-pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu biasa,” tambahnya.

    Kemudian, Prasetyo juga meminta massa aksi lebih memahami hal yang dituntut, yakni penolakan efisiensi anggaran terkhusus anggaran pendidikan dan kesehatan.

    Ditegaskannya, efisiensi anggaran tidak akan mengganggu kinerja kementerian dan lembaga terkait meski sejumlah pos anggaran dipangkas.

    “Jadi jangan digeser ke ‘wah efisiensi ini seolah-olah akan mengganggu kinerja, seolah-olah memberatkan masyarakat’. Tidak begitu semangatnya itu,” katanya lagi.

    Di sisi lain, Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto tidak keberatan dengan aksi yang dihadiri ribuan demonstran tersebut. (P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini