PRIORITAS, 25/7/25 (Jakarta): Gejala artritis sering muncul bertahap dan samar. Banyak orang menganggapnya keluhan ringan akibat usia atau aktivitas, padahal bisa menjadi tanda awal kerusakan sendi permanen.
Artritis adalah penyakit peradangan sendi yang dapat menyerang siapa pun, bukan hanya lansia. Pengenalan dini terhadap gejalanya menjadi langkah penting agar penanganan tidak terlambat. Berikut enam gejala paling umum yang wajib diwaspadai.
1. Nyeri sendi menetap
Sendi terasa sakit meskipun tidak sedang digerakkan. Rasa nyeri muncul terus-menerus, terutama setelah aktivitas ringan atau saat bangun pagi. Intensitasnya bisa meningkat seiring waktu.
Pelepasan zat inflamasi seperti prostaglandin memicu iritasi jaringan sendi. Jika tidak diatasi, gesekan antar tulang akibat kerusakan tulang rawan akan memperparah rasa sakit dan mempercepat kerusakan sendi.
2. Kekakuan di pagi hari
Sendi terasa kaku saat baru bangun tidur atau setelah duduk lama. Kondisi ini dapat berlangsung hingga satu jam sebelum perlahan membaik. Namun, jika terjadi setiap hari, itu pertanda adanya peradangan kronis.
Kekakuan ini membatasi gerak dan memengaruhi aktivitas dasar seperti membungkuk, berjalan, atau mengangkat tangan. Bila dibiarkan, otot di sekitar sendi ikut melemah karena kurang digunakan.
3. Pembengkakan tidak wajar
Sendi yang mengalami pembengkakan biasanya terasa lebih hangat dan tampak lebih besar dari biasanya. Pembengkakan ini terjadi akibat penumpukan cairan sinovial berlebihan sebagai respons tubuh terhadap peradangan.
Pembengkakan sering muncul di lutut, pergelangan, atau jari-jari tangan. Bila muncul tiba-tiba dan tidak membaik dalam waktu dua hari, hal ini menandakan proses inflamasi aktif yang perlu evaluasi medis.
4. Gerakan terbatas mendadak
Ruang gerak sendi berkurang tanpa sebab jelas. Gerakan seperti memutar pergelangan tangan atau menekuk lutut terasa berat dan nyeri. Aktivitas biasa seperti berjalan jauh atau menaiki tangga menjadi sulit dilakukan.
Pembatasan ini timbul karena kerusakan kartilago yang memicu gesekan langsung antar tulang. Bila tidak segera ditangani, sendi bisa kehilangan fungsi secara permanen dalam jangka panjang.
5. Otot mulai melemah
Ketika sendi nyeri, tubuh secara otomatis menghindari gerakan. Akibatnya, otot di sekitar sendi jarang dipakai dan menjadi lemah. Kondisi ini disebut disuse atrophy.
Lemahnya otot membuat penderita sulit melakukan aktivitas sederhana seperti membawa barang atau berdiri lama. Lemah otot juga meningkatkan risiko jatuh, terutama pada kelompok usia lanjut.
6. Nyeri berpindah lokasi
Nyeri yang berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lain bisa terjadi pada fase awal artritis. Misalnya, rasa sakit berpindah dari lutut ke bahu atau dari jari ke pergelangan tangan dalam waktu berdekatan.
Perpindahan ini terjadi karena sendi lain ikut tertekan akibat kompensasi gerakan tubuh. Jika tidak diperiksa, pola ini sering dianggap sebagai pegal biasa padahal merupakan tanda radang sistemik.
Jangan tunda pemeriksaan dini
Artritis tidak bisa disembuhkan, tapi dapat dikendalikan jika didiagnosis sejak dini. Pengobatan dan terapi akan jauh lebih efektif sebelum kerusakan sendi menjadi permanen.
Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas selama lebih dari dua minggu, segera lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. (P-Khalied Malvino)