32.1 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

    Istilah ‘toxic’ mengacu pada menteri yang hanya menjadi benalu bagi presiden

    Terkait

    PRIORITAS, 5/5/24 (Jakarta) : Akhir pekan lalu, viral ucapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang berpesan kepada presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto agar jangan sampai membawa orang ‘toxic’ ke kabinetnya nanti.

    Siapa yang dimaksud Luhut ‘orang toxic’? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno memberikan analisisnya. Menurutnya, istiliah toxic bermakna ambigu.

    “Nah itu yang repot. Tak ada tahu siapa yang dimaksud menteri toxic itu. Istilah toxic di mata publik bermakna liar bisa ke semua calon menteri baik menteri baru atau lama,” ujar Adi kepada wartawan, Sabtu (4/5/24).

    Menurut Adi, secara umum menteri ‘toxic’ itu mengacu pada menteri yang menjadi racun bagi presiden. Sehingga dalam praktiknya sangat merugikan pemerintahan. “Siapa pun menteri yang jadi benalu presiden misalnya merusak citra presiden, menteri yang korupsi, menteri yang tak loyal, menteri yang kebijakannya tak pro rakyat, menteri yang tak mau dikritik rakyat, termasuk menteri yang hanya bekerja untuk kelompoknya saja, masuk kategory menteri toxic. Jadi, menteri toxic menyasar siapapun,” sambungnya.

    Kekhawatiran relawan Prabowo

    “Ini sebetulnya peringatan awal yang disampaikan oleh pak Luhut ke Prabowo, karena yang dikahwatirkan mereka yang kemarin nolak Prabowo-Gibran dengan program-programnya, yang pasti yang dikahwatirkan adalah dengan masuknya (ke) koalisi dua partai baru,” ujar Wakil Komandan bidang Relawan TKN Prabowo-Gibran yang juga Ketum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer atau Noel kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).

    Ketika ditanya apakah 2 partai baru di koalisi Prabowo-Gibran yang dimaksud Noel adalah PKB dan NasDem, ia tak menjawab gamblang. “Bisa jadi kan ini analisa, bisa juga benar bisa juga salah, tetapi peringatan yang di sampaikan Pak Luhut itu pasti berbasis data dan analisa juga,” sebutnya.

    Menurutnya, pesan Luhut masuk akal dan logis secara politik. Hal itu supaya pemerintahan Prabowo berisikan orang-orang yang memiliki integritas dan mau bekerja. “Jangan sampai pemerintahan Prabowo kedepan malah dirusak oleh para toxic-toxic ini yang berakibat pemerintahannya jadi tidak efektif,” jelas Noel.

    PPP turut angkat bicara. PPP menilai pesan Luhut itu dimaksud agar pemerintahan berjalan kondusif. “Ya itu kan menginginkan pemerintahan pak Prabowo ke depan (berjalan) kondusif,” ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek.

    Awiek mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut sebagai ‘orang toxic’. Ia tak berkomentar lebih lanjut soal hal itu. “Soal siapa yang toxic kita juga nggak tahu siapa,” sambungnya.

    Ia menilai pesan Luhut itu supaya target-target pemerintahan bisa tercapai dengan baik bila tak ada ‘orang toxic’ di pemerintahan. “Kita memahami bahwa pemerintah ke depan lebih kondusif dan target-target bisa dicapai,” jelas Awiek.

    Partai Demokrat (PD) pun tak paham persis pesan Luhut. Demokrat hanya menyebut agar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming harus hati-hati dengan orang yang bermasalah. “Saya tidak paham yang dimaksud toxic oleh Pak LBP, mungkin orang yang berpotensi membuat masalah, dan kalau itu yang dimaksud, memang harus hati-hati terhadap orang yang berpotensi membuat masalah,” kata Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan, Sabtu (4/5/24).

    Sementara, Partai NasDem setuju dengan Luhut bahwa orang toxic akan mengganggu kinerja. Bendum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni menilai orang toxic bisa datang dari berbagai arah. Dia menyebut bisa dari yang baru datang ke kubu Prabowo atau yang sudah lama berada dengan Prabowo. “Orang-orang toxic ini akan datang dari berbagai arah, bisa orang baru, dan banyak juga yang orang lama,” ucap dia.

    Sebelumnya, Luhut mengungkapkan pesannya kepada Prabowo terkait pemerintahan ke depan. Luhut meminta Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang toxic atau bermasalah ke kabinetnya. “Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” ujar Luhut dalam acara ‘Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth’ di Jakarta seperti dilansir Antara. (P-DTK/wl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini