PRIORITAS, 18/2/25 (Jakarta): Tagar (hastag) #KABURAJADULU atau #KaburAjaDulu yang belakangan viral, sampai juga ke telinga Istana Kepresidenan. Diminta tanggapan soal tagar itu, Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, berujar enteng. “Kabur ke mana? Kalau mau merantau, itu bagus loh,” ucapnya saat dicegat wartawan di Istana.
Tapi Hasan Nasbi buru-buru mengingatkan, kalau mau merantau ke luar negeri, harus punya skill (keahlian). “Kalau nggak punya skill, nggak bisa punya pekerjaan yang baik di luar negeri,” katanya seperti terpantau lewat video singkat KompasTV di YouTube, Selasa (18/2/25) siang ini.

Hasan Nasbi menambahkan, jika ingin bekerja di luar negeri, harus taat prosedur, supaya tidak menjadi “pendatang haram” karena hal itu akan jadi lebih besar lagi masalahnya. “Kalau orang mau merantau, nggak bisa dilarang,” ujarnya sambil meninggalkan kerumuman wartawan.
Menaker-Wamen beda pendapat
Sementara itu, dikutip dari berbagai sumber, Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Yassierli, beserta wakilnya, Immanuel Ebenezer alias Noel, menanggapi tagar tersebut dengan cara berbeda.
Terpantau lewat cuitan di akun X @bospurwa Selasa ini, Menaker Yassierli memberikan pandangan yang panjang soal tagar Kabur Aja Dulu dengan video berdurasi 1:30 detik.
Dalam keterangannya, Yassierli menilai, masyarakat yang tengah pergi ke luar negeri dan menggaungkan tagar Kabur Aja Dulu hanyalah semangat untuk bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik.
“Semangatnya itu untuk meningkatkan skill, kemudian memang ada peluang kerja di luar negeri, kemudian kembali ke Indonesia untuk membangun negeri ya tidak masalah,” ujarnya.
Bahkan Yassierli justru menilai hal tersebut menjadi tantangan khususnya bagi pemerintah. Karena artinya pemerintah seharusnya bisa membuat pekerjaan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.
“Ini tantangan buat kita, kalau memang setelah terkait dengan aspirasi mereka ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan kita,” ungkapnya.

Di waktu terpisah, tanggapan Wamenaker yakni Immanuel Ebenezer justru menjadi perhatian tajam publik. Pasalnya, Immanuel Ebenezer yang biasa disapa Noel, justru memberikan tanggapan yang berbeda dengan Yassierli.
Noel sampai berucap harapannya agar orang-orang yang sudah memilih pergi ke luar negeri dan menggaungkan tagar Kabur Aja Dulu agar tak kembali lagi ke Indonesia.
“Biarin sajalah, hashtag, hashtag apa, hashtag apa, gak kita peduliin. Kalau mau kabur, kabur sajalah, kalau perlu jangan balik lagi,” tandasnya diakhiri tawa. Jawaban berbeda antara Yassierli dengan Immanuel Ebenezer menjadi perhatian hingga menuai banyak komentar.
“Kelihatan cara bicara seorang berpendidikan dan profesional dengan orang yang cuma jualan suara,” jelas akun @zavierrex1.
“Itulah kalau posisi diisi sama orang yang tidak mengerti akan jobdesk-nya, biasanya asal mangap aja, kelihatan dungunya,” ucap akun @koplakotak56466.
“Lah itu wamen terpilih karena jasanya di pilpres, masalah mampu atau tidak itu urusan belakangan,” tandas @blxcoffee.
Tak hanya di X, di Facebook pun tagar #KaburAjaDulu ramai dibicarakan. Bahkan ada akun yang sangat vulgar mengomentari respon Wamenaker. Ia membuat narasi yang mengarah kepada Wamenaker Immanuel Ebenezer dengan menyebutnya “anj*ng” sebagai ungkapan kemarahan dan kekecewaannya atas komentar Noel soal tagar tersebut.
Hingga Selasa siang saat berita ini diturunkan, belum terlihat tanggapan balik Wamenaker terkait komentar nyinyir di media, baik online maupun sosial, yang ditujukan kepadanya. (P-ht)