PRIORITAS, 19/3/25 (Tel Aviv): Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel melancarkan operasi kejutan ke Jalur Gaza sejak Selasa pagi (18/3/25) waktu setempat (Rabu di Indonesia), dengan menyerang 80 target secara bersamaan.
“Serangan yang dimulai pukul 02.10 dini hari itu berlangsung kurang dari 10 menit, dengan jet tempur Israel menyerang semua target yang ditentukan dalam waktu dua menit”, kata IDF, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari ynetnews, hari Rabu (19/3/25).
Menurut IDF, serangan itu tidak menargetkan pimpinan militer senior Hamas, melainkan komandan tingkat menengah, termasuk para pemimpin batalion dan kompi.
Selain itu, sasaran pemboman juga ditujukan kepada pejabat pemerintah seperti kepala Dewan Syura Hamas, menteri kehakiman dan dalam negeri, serta perdana menteri kelompok teroris tersebut.
Operasi itu dilakukan dengan koordinasi penuh dengan dinas rahasia Israel Shin Bet, dengan direktur agensi Ronen Bar yang mengawasinya bersama para komandan IDF.
Militer Israel mengatakan serangan ke Gaza adalah bentuk pencegahan, karena Hamas berencana menyerang pos terdepan Israel.
IDF mengatakan pihaknya beroperasi di bawah rencana pertempuran yang bertahap dan berkembang terhadap Hamas, serta menyesuaikan intensitas dan cakupan berdasarkan penilaian waktu nyata.
“Kami menyampaikan rekomendasi profesional kepada pimpinan politik,” kata militer. “Kami juga mengadakan penilaian situasi dengan Direktorat Sandera dan Orang Hilang hari ini”, kata militer Israel.
Komitmen bebaskan sandera
Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir sempat mengunjungi Jalur Gaza pada hari Selasa. Ia melihat wilayah Rafah bersama Komandan Divisi Gaza Brigjen Barak Hiram. “Misi Anda adalah melindungi masyarakat,” kata Zamir kepada pasukan.
Ia juga mengingatkan Israel punya target untuk membebaskan semua sandera yang masih ditawan Hamas. “Kami terlibat dalam operasi berkelanjutan melawan Hamas sambil tetap berkomitmen penuh untuk membawa pulang para sandera”, tegasnya.
IDF mengakui adanya risiko yang dihadapi para sandera saat pertempuran baru kembali pecah. Kepala Staf Zamir telah mengeluarkan perintah tegas untuk mengambil setiap tindakan pencegahan yang memungkinkan.
Hamas tuding Israel sabotase
Ketika serangan Israel semakin intensif, juru bicara Hamas Abdel Latif al-Qanua mengklaim kelompoknya tidak menolak proposal perpanjangan gencatan senjata yang diajukan oleh utusan AS Steve Witkoff.
“Usulan Witkoff ada di meja perundingan. Hamas tidak menolaknya dan menanggapinya secara positif,” kata al-Qanua, menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu justru melanjutkan permusuhan untuk menyabotase kesepakatan.
Ia lebih lanjut mengklaim Israel memperketat blokade, menutup titik penyeberangan perbatasan dan menolak untuk menegosiasikan fase selanjutnya dari kesepakatan tersebut, dalam upaya untuk menggagalkan perjanjian dan memulai kembali perang.
“Kepentingan Hamas adalah melanjutkan gencatan senjata,” kata al-Qanua. “Kami akan tetap fleksibel dan bekerja sama dengan para mediator, untuk melawan agresi dan memaksa Israel mencapai kesepakatan”, tuturnya.
Israel sudah menghentikan operasi penyerangan terbaru tersebut. Komando Front Dalam Negeri Israel sudah melonggarkan kembali pembatasan sipil di wilayah perbatasan Gaza, dengan mengizinkan pembukaan sekolah di area tempat penampungan.
Layanan kereta api di wilayah selatan juga diperkirakan akan kembali beroperasi dalam waktu 48 jam, sambil menunggu penilaian keamanan oleh Israel lebih lanjut.(P-Jeffry W)