33 C
Jakarta
Monday, June 16, 2025

    Israel kerahkan 50 pesawat tempur kembali serang Iran

    Terkait

    PRIORITAS, 16/6/25 (Tel Aviv): Israel Defence Forces (IDF) atau pasukan pertahanan Israel kembali melakukan serangan pemboman besar-besaran ke Iran, dengan mengerahkan sedikitnya 50 jet tempur.

    Ledakan baru dilaporkan terjadi di beberapa tempat di Teheran. Rekaman IDF yang disiarkan pada hari Senin, memperlihatkan asap mengepul dari gedung-gedung di beberapa lokasi.

    Menurut IDF, jet-jet tempur Israel, tersebut telah menyelesaikan gelombang serangan besar-besaran untuk mengganggu kemampuan produksi senjata rezim Iran.

    “Sekitar 50 jet tempur menyerang infrastruktur dan target di proyek nuklir Iran di Teheran”, kata juru bicra IDF seperti dikutip Beritaprioritas.com dari situs resmi Israel Defence Forces (IDF) hari Senin (16/6/25).

    Serangan besar itu menyusul gelombang serangan meluas yang dilakukan terhadap infrastruktur Pasukan Quds, Garda Revolusi, dan tentara Iran di Teheran, banyak lokasi produksi senjata diserang di seluruh Iran.

    Sepanjang malam, jet tempur Angkatan Udara terbang di langit Teheran dan menyerang infrastruktur dan target proyek nuklir Iran, di bawah arahan Cabang Intelijen.

    Serang 80 target baru

    Serangan itu menargetkan lebih dari 80 target baru, termasuk markas besar Kementerian Pertahanan Iran, markas besar proyek nuklir, dan target lain tempat rezim Iran menyembunyikan arsip nuklir.

    Sebagai bagian dari Operasi “Am Kalavi”, militer Israel menyerang lebih dari 170 target dan lebih dari 720 infrastruktur militer dalam waktu kurang dari tiga hari.

    Israel terus mengintensifkan serangannya terhadap ancaman nuklir Iran, merusak intinya dan merampas kemampuan dan komponen penting untuk produksi senjata.

    “IDF, melalui Angkatan Udara, telah menyelesaikan pembukaan jalan menuju Teheran, dan secara tepat dan ekstensif menyerang infrastruktur dan program nuklir rezim tersebut dengan cara yang tidak pernah dibayangkan oleh musuh”, ungkap Kepala Staf IDF, Mayor Jenderal Eyal Zamir.

    Zamir mengadakan penilaian situasi di pangkalan Angkatan Udara bersama Komandan Angkatan Udara, Mayjen Tomer Bar, Kepala Staf Angkatan Udara, Kepala Operasi Udara, dan komandan lainnya.

    Kepala Staf mengunjungi sel-sel pertahanan dan penyerang selama serangan Angkatan Udara di Teheran, dan menyampaikan penghargaannya yang besar atas pekerjaan mereka.

    “Langkah-langkah ofensif yang kami lakukan di Iran mengubah realitas strategis Negara Israel. Kami menyingkirkan ancaman eksistensial dan membangun keamanan kami”, tegas Zamir.

    Presiden Iran picu serangan

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian, seperti dilansir Newsweek,  memperingatkan respons yang lebih menyakitkan dan menghancurkan terhadap serangan Israel.

    Namun pernyataan Masoud Pezeshkian itu, justru memicu respon cepat dari Israel, yang kembali membombardir wilayah Iran pada Minggu malam waktu Teheran.

    Militer Israel memang telah mengeluarkan peringatan mendesak kepada warga Iran  untuk mengungsi dari daerah yang dekat dengan lokasi militer dan senjata Iran pada hari Minggu pagi.

    Militer Israel membagikan rekaman yang menurut mereka menunjukkan serangan udara Israel secara besar-besaran terhadap “markas besar nuklir” Iran, setelah kedua negara melancarkan serangan baru pada Minggu dini hari.

    Teheran menuduh AS terlibat langsung dalam gelombang serangan Israel, yang dibantah Washington—meskipun Trump pada hari Jumat mengatakan AS “mengetahui segalanya” tentang serangan Israel.

    AS dan Israel memandang kemungkinan Iran memperoleh senjata nuklir sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima. Israel mengatakan telah melancarkan serangannya karena meyakini Teheran akan memiliki senjata nuklir “dalam waktu yang sangat singkat.” Namun, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya bersifat damai.

    Tolak kerjasama

    Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa , Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), mengatakan pada hari Kamis, Iran menolak bekerja sama dalam pengawasan kewajiban nuklirnya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

    Teheran mengatakan pihaknya akan membangun dan mengoperasikan situs pengayaan bahan nukllir baru di “lokasi aman”.

    Akibatnya, Israel yang merasa terancam langsung melakukan serangan ke sejumlah situs nuklir Iran.

    Militer Israel menargetkan Kementerian Pertahanan Iran, markas besar program pengembangan nuklir SPND Iran, dan “target tambahan” yang terkait dengan teknologi nuklir, kata IDF.

    Angkatan udara Israel dalam pernyataan yang diterjemahkan di X, sebelumnya pada hari Minggu mengonfirmasi “gelombang serangan besar-besaran” terhadap target militer dan nuklir Iran di Teheran.

    Militer membagikan rekaman yang menurut mereka menunjukkan momen Israel menyerang “markas besar nuklir” SPND di ibu kota. Rekaman hitam-putih itu menunjukkan beberapa ledakan di tempat yang tampaknya merupakan area pemukiman.

    Militer Israel mengatakan setelah serangan awal, mereka telah menargetkan lokasi nuklir Isfahan, sebelah selatan Teheran, dan Natanz, tepat di sebelah utara Isfahan. Natanz adalah fasilitas utama Iran untuk memperkaya uranium sebagai bahan bom nuklir.

    Citra satelit yang diambil oleh Maxar pada hari Sabtu menunjukkan beberapa bangunan rusak di Natanz, tetapi tidak ada kerusakan yang terlihat pada fasilitas pengayaan Fordow di barat daya Teheran.

    IAEA mengatakan bagian atas tanah Natanz telah “dihancurkan,” bersama dengan infrastruktur listrik di lokasi tersebut.

    Serangan pencegahan

    Israel melancarkan serangan “pencegahan” berskala besar terhadap Iran mulai Kamis malam, yang sebagian besar dirancang untuk menghancurkan program nuklir Teheran dan menyerang persediaan rudal balistiknya.

    Iran kemudian membalas dengan melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap Israel setelah bersumpah untuk memberikan “respons yang menghancurkan.”

    Kedua belah pihak terus melancarkan serangan terhadap satu sama lain hingga hari Minggu.

    De-eskalasi tampaknya tidak mungkin terjadi, karena Iran membatalkan pembicaraan pembatasan nuklir, yang direncanakan dengan Amerika Serikat pada hari Minggu di Oman.

    Badan tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB saat itu bahwa otoritas Iran telah melaporkan serangan terhadap Isfahan dan Fordow tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini