PRIORITAS, 28/2/25 (KAIRO): Israel dan militan Hamas memulai negosiasi gencatan senjata baru untuk menghentikan perang di Gaza. Gencatan senjata tahap kedua ini, berlangsung di Kairo, dengan mediasi Amerika Serikat (AS), Qatar serta Mesir sebagai tuan rumah.
Kantor Layanan Informasi Negara Mesir, State Informaton Service (SIS) mengungkapkan tiga delegasi penting seperti AS, Israel, dan Qatar sudah tiba di Kairo, dan memulai perundingan gencatan senjata di Gaza fase berikutnya. “Dua delegasi dari Israel dan Qatar sudah berada di Kairo untuk melanjutkan negosiasi terkait perjanjian gencatan senjata Gaza dengan partisipasi perwakilan AS”, kata SIS, hari Jumat 28 Februari 2025, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari eqypttoday.
Diskusi intensif telah dimulai mengenai poin-poin penting tahap selanjutnya dari perjanjian gencatan senjata terbaru. Delegasi juga memastikan pelaksanaan persyaratan yang disepakati, untuk mencegah perang di Jalur Gaza berlanjut.
“Para mediator juga membahas cara-cara untuk meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, sebagai bagian dari upaya untuk meringankan penderitaan rakyat di Gaza,” kata pernyataan tersebut.
Negosiasi akhir perang
Menurut informasi, pembicaraan Tahap 2 ini bertujuan untuk menegosiasikan akhir perang, termasuk pemulangan semua sandera yang masih hidup di Gaza, dan penarikan semua pasukan Israel dari wilayah tersebut. Sementara pemulangan sandera Israel yang meninggal akan dilakukan pada Tahap 3. Sedangkan Israel juga akan melepas warga Palestina yang ditahan di sejumlah penjara.
Israel menyebut sebanyak 59 warganya (24 di antaranya diyakini masih hidup) masih disandera militan Hamas dan kelompoknya di Jalur Gaza. Sementara Israel masih menahan ribuan warga Palestina di beberapa penjara.
Utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, diperkirakan akan berada di kawasan itu dalam beberapa hari mendatang.”
Tahap 1 gencatan senjata di Gaza berlangsung 42 hari sejak 19 Januari 2025 dan berakhir 27 Februari 2025, mencakup pertukaran total 33 sandera Israel dengan sekitar 2.000 tahanan Palestina, serta penarikan pasukan Israel dari beberapa posisi di Gaza. Israel juga mengijinkan masuknya bantuan pangan dan alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan di Gaza yang hancur dalam perang.
Perang Israel di Jalur Gaza pecah akibat Hamas dan kelompok militannya menyerang wilayah pinggiran selatan Israel, 7 Oktober 2023 lalu, dengan membunuh lebih 1200 warga serta menculik 251 orang lainnya. Israel membalas dengan mengirim pasukan dan serangan bom ke Gaza, menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina termasuk militannya dan melukai ratusan ribu lainnya.
Hamas dan Israel akhirnya sepakat gencatan senjata menghentikan perang yang sudah berlangsung 15 bulan tersebut. Banyak negara di dunia berharap gencatan senjata yang dimediasi AS, Mesir, dan Qatar itu, akan berlanjut pada tahap berikutnya hingga terjadi perdamaian. (P-Jeffry W)