28.8 C
Jakarta
Sunday, August 24, 2025

    Israel bom tempat persembunyian pimpinan tertinggi Hamas

    Terkait

    PRIORITAS, 14/5/25 (Tel Aviv): Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bekerja sama dengan badan intelijen Shin Bet menghancurkan markas bawah tanah, yang menjadi tempat persembunyian pimpinan tertinggi militan Hamas, Mohammad Sinwar.

    Belum diketahui nasib pengganti Yahya Sinwar tersebut. Tetapi sumber intelijen menilai, sangat kecil kemungkinan dia bisa hidup jika melihat kerusakan, yang tercipta akibat pemboman pesawat tempur Israel itu.

    Dari gambar video seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Israel Defence Forces (IDF), hari Rabu (14/5/25), memperlihatkan bunker dan terowongan militan Hamas, yang berada di bawah tanah Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan itu, hancur dan ambruk.

    Beberapa lubang besar terbentuk akibat dahsyatnya serangan bom Israel. Sebuah bus besar bahkan ikut terperosok ke dalam lubang itu.

    Militer Israel menyebutkan ada sejumlah orang yang berada di kompleks komando dan kontrol dalam infrastruktur bawah tanah di bawah Rumah Sakit itu.

    “Kami menargetkan teroris Hamas di pusat komando dan kendali  di infrastruktur bawah tanah di bawah rumah sakit tersebut”, kata IDF dalam situs resminya di Telegram.

    Sebanyak 16 orang tewas

    Kementerian kesehatan yang dikelola militan Hamas melaporkan 16 orang tewas dan lebih dari 70 orang terluka dalam serangan itu. Belum ada kabar langsung apakah Muhammad Sinwar termasuk di antara korban tewas.

    Sumber keamanan menyebutkan, pemimpin militan Hamas di Gaza, Muhammad Sinwar, menjadi sasaran serangan udara besar-besaran Israel di sebuah rumah sakit tersebut.

    Adik dari Yahya Sinwar itu, terakhir terlihat dalam video yang tidak bertanggal yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel pada 17 Desember 2023 lalu.

    Saat itu Muhammad, sedang berada dalam mobil di sebuah terowongan bawah tanah di Jalur Gaza.

    Militer Israel juga merilis rekaman video setelah serangan tersebut. Video itu menunjukkan serangan telah mengungkap terowongan di bawah rumah sakit tersebut.

    Rekaman menunjukkan beberapa gumpalan asap besar mengepul keluar dari tanah di sekitar rumah sakit, saat jet tempur Angkatan Udara Israel menjatuhkan puluhan bom berat.

    Bagian lain video juga menunjukkan tanah runtuh dan menimbuklan sejumlah lobang besar di area serangan.

    Kemungkinan terbunuh

    Sumber lain mengatakan militer Israel tengah berupaya mengonfirmasi apakah upaya pembunuhan terhadap Muhammad Sinwar berhasil.

    Jika Sinwar memang berada di dalam terowongan, seperti yang ditunjukkan intelijen militer, ia kemungkinan besar terbunuh, kata sumber tersebut, seraya menambahkan ada peluang kecil untuk melakukan serangan lagi.

    IDF mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kerugian warga sipil dalam serangan itu, termasuk dengan menggunakan amunisi presisi, pengawasan udara, dan intelijen lainnya.

    Pejabat Israel menganggap Mohammad Sinwar sama kerasnya dengan saudaranya, Yahya, tetapi jauh lebih berpengalaman dalam hal militer.

    Menurut IDF, ia memimpin Brigade Khan Younis hingga 2016. Seperti Yahya, ia diyakini sebagai salah satu perencana utama serangan teror 7 Oktober 2023 di Israel.

    Sejak dimulainya perang, Mohammad tetap bersembunyi, bersama dengan banyak pemimpin senior Hamas di Jalur Gaza.

    Pada Februari 2024, IDF mengatakan mereka telah menemukan kantornya di Khan Younis bagian barat.

    Beberapa jam setelah serangan awal, media Palestina melaporkan adanya serangan tambahan di area rumah sakit.

    Itu diduga merupakan upaya IDF untuk mencegah siapa pun mendekati terowongan tempat Sinwar menjadi sasaran.

    Halangi pembebasan sandera

    Mohammad Sinwar, adalah adik dari mantan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, yang dibunuh oleh IDF di Gaza selatan Oktober tahun lalu.

    Setelah terbunuhnya komandan militer Hamas, Muhammad Deif pada Juli 2024 lalu, Muhammad Sinwar mengambil alih kepemimpinan sayap militer kelompok teror tersebut.

    Kemudian, setelah kakaknya Yahya Sinwar terbunuh, ia menjadi pemimpin de facto kelompok teror di Jalur Gaza hingga saat ini.

    Para pejabat Israel menggambarkan Muhammad Sinwar adalah orang yang tidak mau membebaskan sandera, dan menjadi penghalang tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

    Muhammad Sinwar pernah dipenjara Israel pada tahun 1990-an selama sembilan bulan dan menghabiskan tiga tahun tambahan di penjara Otoritas Palestina di Ramallah, namun ia ia melarikan diri pada tahun 2000.

    Pada tahun 2006, Muhammad Sinwar menjadi bagian dari sel Hamas yang menculik tentara IDF Gilad Shalit. Ia juga sebelumnya memimpin Brigade Khan Younis sayap militan Hamas.

    Sebagian besar pimpinan militan Hamas telah disingkirkan Israel selama perang dimulai, akibat kelompok teror itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan mereka menyandera 251 orang. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini