PRIORITAS, 16/6/25 (New York): Militer Israel ternyata berencana membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dalam serangan terbaru. Namun Presiden AS, Donald Trump menolak usulan tersebut, karena dapat memicu ketidakstabilan di Timur Tengah.
Seorang pejabat AS mengatakan Gedung Putih melihat rencana untuk membunuh Khamenei, sebagai langkah yang akan mengobarkan konflik dan berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.
Presiden Donald Trump hanya ingin agar konflik saat ini tetap terfokus pada program nuklir Iran.
“Trump menolak rencana yang diajukan Israel kepada AS untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei”, ungkap seorang pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Senin (16/6/25).
Israel memberi tahu pemerintahan Trump dalam beberapa hari terakhir, mereka telah mengembangkan rencana yang kredibel untuk membunuh Khamenei.
Menurut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim, setelah diberi pengarahan tentang rencana itu, Gedung Putih menjelaskan kepada pejabat Israel, presiden Trump menentang tindakan Israel tersebut.
Pemerintahan Trump sangat ingin mencegah operasi militer Israel yang bertujuan untuk melumpuhkan program nuklir Iran, agar tidak meledak menjadi konflik yang lebih luas.
Amerika Serikat melihat rencana untuk membunuh Khamenei, sebagai langkah yang akan mengobarkan konflik dan berpotensi mengganggu stabilitas kawasan di Timur Tengah.
Penolakan Trump terhadap usulan tersebut pertama kali dilaporkan kantor berita Reuters.
Tanggapan PM Israel
Ketika ditanya tentang rencana tersebut selama wawancara di “Laporan Khusus dengan Bret Baier” di Fox News Channel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak secara langsung menanggapi apakah Gedung Putih menolak rencana tersebut.
“Tetapi saya dapat katakan kepada Anda, saya pikir kami melakukan apa yang perlu kami lakukan, kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan,” kata Netanyahu.
“Dan saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat”, jelas Netanyahu
Juru bicara Netanyahu, Omer Dostri, kemudian mengelak dengan menyebut laporan tentang rencana Israel untuk membunuh Khamenei sebagai “palsu.”
Netanyahu dalam wawancara dengan Fox, juga mengatakan perubahan rezim Iran bisa jadi merupakan hasil dari konflik tersebut, karena rezim Iran sangat lemah.
AS Peringatkan Iran
Presiden AS Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Iran, agar jangan coba-coba menyerang target AS di Timur Tengah.
Trump dalam unggahan media sosialnya mengatakan Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran.
Namun, Iran mengatakan akan meminta pertanggungjawaban AS — yang telah menyediakan sebagian besar persenjataan lengkap bagi Israel — atas dukungannya terhadap Israel.
“Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau rupa apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya,” tegas Trump.
Trump kembali menggunakan media sosial untuk memprediksi Iran dan Israel harus membuat kesepakatan damai.
Trump lebih tenang dalam komentarnya kepada wartawan tentang kapan serangan Israel dan pembalasan Iran akan berakhir.”Saya berharap akan ada kesepakatan, dan kita lihat apa yang terjadi”, ujarnya singkat.(P-Jeffry W)