27.8 C
Jakarta
Thursday, July 10, 2025

    Israel akan bagi Jalur Gaza menjadi tiga

    Terkait

    PRIORITAS, 19/5/25 (Tel Aviv): Militer Israel masih melancarkan operasi Gideon’s Chariots di Jalur Gaza hingga dinihari Senin ini. Serangan besar-besaran dari beberapa penjuru yang melibatkan Angkatan Udara dan Angkatan Darat ini, ternyata bertujuan untuk membagi Jalur Gaza menjadi tiga bagian.

    Israel Defences Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel dalam rilis tadi malam mengatakan pasukan di bawah Komando Selatan, termasuk yang aktif bertugas dan cadangan, telah memulai manuver ekstensif di seluruh wilayah Jalur Gaza.

    Menurut hasil pertemuan para petinggi Israel yang bocor, dan dirilis British Sunday Times, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Senin (19/5/25), Israel berencana membagi Jalur Gaza menjadi tiga bagian.

    Rencana ini secara bertahap sudah dimulai mengantisipasi jika gencatan senjata dan negosiasi pembebasan sandera antara Israel dan militan Hamas di Qatar gagal total.

    Laporan tersebut mengungkap 3 zona tersebut nantinya akan dijaga ketat pasukan Israel. Tujuan pembagian ini, adalah untuk menghabisi semua personil militan Hamas.

    Dengan adanya pembagian ini, warga sipil dilarang bergerak melintasi Jalur Gaza tanpa izin.

    Semua barang yang masuk ke Jalur Gaza dibatasi,  untuk transit pasca-pemeriksaan.

    Sebuah peta diterbitkan, diduga dibocorkan para diplomat saat diberi pengarahan tentang rencana tersebut, menunjukkan warga sipil terkonsentrasi di antara wilayah yang dikuasai militer Israel di Gaza utara, tengah, dan selatan.

    Rencana Israel tersebut dijuluki “Tahap Tiga: Pendudukan Total Gaza”.  IDF tidak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut.

    Serangan terus terjadi

    Sampai Senin ini eskalasi serangan militer Israel masih terus terjadi meskipun ada pembicaraan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Qatar.

    “Militer telah meluncurkan fase baru operasi darat di beberapa wilayah Jalur Gaza, menandai dimulainya apa yang disebutnya Operasi Kereta Perang Gideon”, buni pernyataan IDF.

    Menurut militer, operasi terbaru ini menyusul serangan udara intensif selama seminggu, yang menargetkan lebih dari 670 lokasi militan Hamas di seluruh wilayah Jalur Gaza tersebut.

    Serangan tersebut ditujukan untuk mengganggu persiapan militan Hamas dan membuka jalan bagi pasukan darat.

    Sasarannya termasuk lokasi penyimpanan senjata, terowongan bawah tanah, peluncur rudal anti-tank, dan pasukan militan Hamas.

    “Pasukan darat sejauh ini telah melenyapkan puluhan pejuang Hamas , membongkar infrastruktur baik di atas maupun di bawah tanah, dan mengamankan posisi strategis di Gaza”, kata militer Israel.

    Pejabat Kementrian Kesehatan Palestina menyebutkan serangan militer Israel terbaru telah menewaskan sedikitnya 130 warga.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sejak serangan empat hari lalu sampai Minggu saja, sedikitnya 464 warga Palestina tewas.

    Izinkan bantuan makanan

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu, akan melonggarkan blokade dan mengizinkan sejumlah kecil makanan masuk ke Jalur Gaza.

    “Israel akan mengizinkan pasokan makanan pokok bagi penduduk guna memastikan tidak terjadi krisis kelaparan di Jalur Gaza,” kata kantor Netanyahu.

    Juru bicara kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, mengonfirmasi badan tersebut telah dihubungi otoritas Israel untuk melanjutkan pengiriman bantuan terbatas.

    Israel membuat pengumuman tersebut, setelah sumber di kedua belah pihak mengatakan tidak ada kemajuan dalam pertemuan Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Qatar.

    Netanyahu mengatakan pembicaraan itu meliputi pembahasan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera, termasuk perlucutan senjata dan pengusiran militan Hamas.  Namun persyaratan ini masih ditolak militan Hamas. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini