28.9 C
Jakarta
Sunday, August 24, 2025

    Iran serang pangkalan AS di Qatar dengan 10 rudal

    Terkait

    PRIORITAS, 24/6/25 (Doha): Iran meluncurkan 10 peluru kendali ke pangkalan besar Amerika Serikat di Al Udeid, Qatar, Senin malam (23/6/25), sebagai balasan atas serangan AS terhadap tiga situs nuklir utamanya.

    Namun, menurut laporan, Iran telah memberi tahu AS dan Qatar sebelumnya, sehingga sebagian besar personil pangkalan itu sudah dievakuasi.

    Prajurit lain yang tersisa di sana juga sudah berlindung di bunker dan tidak ada yang terluka.

    “Iran dilaporkan menembakkan rudal balistik jarak pendek dan menengah, dengan Qatar mengklaim telah mencegat sebagian besarnya. Paling banyak, satu rudal menghantam bangunan di dekatnya”, kata pejabat Qatar, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Selasa (24/6/25).

    Menurut pejabat milter setempat, Teheran telah memberi tahu pejabat Qatar dan AS sebelumnya rencana serangan tersebut.

    Presiden AS, Donald Trump, meremehkan serangan Iran itu dalam sebuah posting di Truth Social, dengan menyebutnya “sangat lemah” dan bahkan berterima kasih kepada Iran atas peringatannya.

    “Sudah waktunya untuk perdamaian!”, tulis Trump, membingkai serangan itu sebagai sinyal de-eskalasi (perdamaian) daripada provokasi.

    Pejabat Israel menilai serangan Iran itu hanya sebagai manuver untuk menyelamatkan muka.

    “Sebuah pertunjukan, sehingga mereka dapat mengatakan bahwa kami sedang merespons,” kata seorang pejabat Israel, yang mengisyaratkan tujuan Iran adalah pembalasan simbolis tanpa memicu konflik yang lebih luas.

    Keputusan apa pun untuk menyerang AS dan Israel akan memerlukan lampu hijau dari Pemimpin Tertinggi, Ali Khamenei.

    Tiga situs nuklir Iran

    Pada Minggu 21 Juni 2025, Amerika Serikat menggelar Operasi Midnight Hammer dan menyerang fasilitas nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

    Tujuh pesawat pengebom siluman jarak jauh B-2 Spirit terbang langsung dari pangkalan di AS meluncurkan 12 bom berat penghancur bunker ke situs nuklir Iran.  Sementara kapal selam AS di laut tengah menyerang dengan rudal jelajah Tomahawk. Trump kemudian mengklaim fasilitas Fordow telah “hilang”.

    Negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Qatar, mengecam serangan terhadap situs-situs nuklir Iran dan mendesak kedua belah pihak untuk melanjutkan dialog diplomatik.

    Mereka khawatir terhadap konfrontasi regional yang lebih luas, dan waspada terhadap dampak ekonomi. Sementara sekutu Iran yakni Rusia, Cina, dan beberapa negara nonblok mengecam tindakan AS dan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan memperingatkan eskalasi militer dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah.

    Penutupan selat Hormuz

    Parlemen Iran setuju menutup Selat Hormuz, —koridor penting untuk pengiriman minyak global— meskipun jalur air itu tetap terbuka, sehingga memberikan kelegaan sementara dari kekhawatiran akan gangguan ekonomi.

    Pasar minyak dunia bereaksi cepat. Harga minyak sempat melonjak sebentar karena kekhawatiran atas pasokan, lalu turun karena serangan rudal AS dan Iran itu terbukti simbolis alih-alih strategis.

    Pada tanggal 22 Juni, Organisasi Kerja Sama Islam mengumumkan pembentukan kelompok kontak menteri, yang bertujuan untuk meredakan krisis dan memulai kembali saluran diplomatik antara Israel dan Iran.

    Sedikitnya 25 warga Israel tewas dan sekitar 2.400 orang terluka selama perang.

    Korban di pihak Iran dilaporkan jauh lebih tinggi, dengan perkiraan lebih dari 930 orang tewas, dan belasan ribu lainnya terluka.

    Tidak ada personel Amerika yang terluka dalam perang ini.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini