PRIORITAS, 30/11/24 (Jakarta): Baru sebulan berkuasa. Prabowo Subianto sudah melakukan sejumlah gebrakan besar.
Pertama, secara resmi, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5 persen. Keputusan ini diambil setelah rangkaian pertemuan intensif antara Presiden dan pimpinan serikat buruh.
Diketahui, sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan rekomendasi kenaikan UMP sebesar enam persen. Namun, Prabowo memutuskan untuk menambah 0,5 persen guna memberikan ruang lebih bagi peningkatan daya beli pekerja, terutama pekerja lajang.
“Namun setelah membahas dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan pimpinan buruh kita ambil keputusan untuk menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025,” ungkap Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Jumat kemarin, seperti dikutip Sabtu (30/11/24) ini.
Yang kedua, bukan hanya UMP, Prabowo juga mengumumkan kebijakan besar untuk mendukung kesejahteraan guru di Indonesia. Dalam kesempatan berbeda, ia menyampaikan, pemerintah akan menaikkan gaji guru Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru non-ASN akan menerima tunjangan profesi sebesar Rp2 juta per bulan.
“Walaupun berkuasa baru satu bulan, kami sudah bisa umumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan. Karena itu saya mengerti kenapa tepuk tangan untuk Menteri Keuangan paling keras,” kata Prabowo, saat menyampaikan kenaikan gaji guru tersebut.
Dipastikan Prabowo, kebijakan peningkatan kesejahteraan ini mencakup guru ASN, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan non-ASN.
Diketahui, anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan Non – ASN pada tahun 2025 akan ditingkatkan menjadi Rp81,6 triliun, atau naik Rp16,7 triliun.
Guru bersertifikat pendidik
Selanjutnya, mantan menteri pertahanan di era Presiden ke-7 Joko Widodo ini juga menargetkan sebanyak 1.932.666 guru yang bersertifikat pendidik pada 2025 setara 64,4 persen, atau meningkat 650 guru dibanding 2024.
Di samping itu, pemerintah juga mendorong kualitas guru dengan dilaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk 806.486 guru ASN maupun non-ASN bagi yang telah memenuhi kualifikasi atau berstatus pendidikan D4 dan S1.
“Sekarang ini juga masih terdapat 249.623 guru yang belum berpendidikan D4 dan S1, secara bertahap mulai 2025 para guru tersebut akan diberi bantuan pendidikan untuk melanjutkan studi ke jenjang D4 dan S1,” katanya, seperti dilansir CNBCIndonesia.com.
Selanjutnya, Prabowo menyampaikan, pemerintah masih membahas upaya peningkatan kesejahteraan guru non ASN yang belum mendapat sertifikasi. Rencananya pemerintah akan memberikan bantuan melalui cash transfer yang besaran dan jumlahnya akan disampaikan pada 2025. (P-jr)