PRIORITAS, 12/6/25 (Sangihe): Alam Nusantara menyimpan beragam ‘keindahan sorga’. Termasuk di perairan Sulawesi Utara (Sulut). Yakni, di kedalaman laut biru yang tenang di barat daya Pulau Mahengetang, Kabupaten Sangihe, tersembunyi sebuah raksasa yang tertidur, yaitu Banua Wuhu, gunung api bawah laut terkenal di dunia.
Ya, Banua Wuhu merupakan gunung api bawah laut yang menyimpan sejarah panjang letusan dahsyat, sekaligus pesona bawah laut memikat. Lokasinya memang belum banyak dikenal oleh wisatawan umum, tetapi bagi para penyelam dan pencinta geowisata, nama Banua Wuhu sudah melegenda.
Diketahui, gunung api ini telah mengalami serangkaian letusan dramatis sejak abad ke-19, termasuk erupsi pada 23–26 April 1835 dengan aliran lava dari kawah pusat, pembentukan kubah lava baru pada 6–9 September 1889, dan letusan eksplosif sepanjang Juli hingga akhir 1895.
Selanjutnya, dua kali letusan pada April dan Agustus 1904 yang melontarkan batu hingga ke Pantai Ngihade, serta letusan pada 18 Juli 1918 dimana menghasilkan batu apung yang menyebar di permukaan laut.
Lantas, sebulan setelahnya, tepat pada 20 Agustus 1918, terjadi ledakan hebat disertai bau belerang menyengat yang menyebabkan kematian massal ikan-ikan di sekitar lokasi.
Kemudian, puncak aktivitas vulkanik terjadi pada awal 1919 ketika rangkaian erupsi besar memicu gelombang pasang, ledakan, dan kebakaran yang melahap setidaknya 25 rumah dan kebun kelapa di pesisir timur. Pada 3 April 1919, gumpalan uap setinggi 5.000 meter terlihat menjulang dari dasar laut, menandakan betapa dahsyat energi yang tersembunyi di bawah permukaan air tersebut.
Keindahan bawah laut luar biasa
Akan tetapi, Banua Wuhu bukan hanya tentang letusan. Di balik kekuatan geologinya, tersembunyi keindahan bawah laut luar biasa yang menjadikannya magnet bagi para penyelam dari dalam maupun luar negeri.

“Kondisi perairannya yang jernih membuat penyelam bisa melihat langsung aktivitas vulkanik dan formasi geologi bawah laut dengan jelas,” ungkap Sonny Kapal, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sangihe kepada media.
“Ini spot luar biasa. Terumbu karang dan kehidupan laut di sekitar gunung ini benar-benar menakjubkan,” lanjutnya.
Diketahui, aktivitas diving dan snorkeling di Banua Wuhu menyuguhkan pemandangan spektakuler seperti terumbu karang berwarna-warni, ikan-ikan tropis yang berenang bebas, serta buih-buih vulkanik dimana muncul dari celah-celah batuan dasar laut.
“Surga tersembunyi”
Nah, keindahan ini menjadikan Banua Wuhu sebagai “surga tersembunyi: bagi para pencinta laut dan petualangan.
Banua Wuhu menjadi pengingat, Indonesia tidak hanya berdiri di atas tanah vulkanik aktif, tetapi juga di atas dasar laut yang menyimpan energi luar biasa.
Adapun gunung api bawah laut ini bukan hanya saksi perjalanan geologi nusantara, tetapi juga memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata edukatif dan konservatif.
Kini, dengan letusan bawah laut yang pernah membentuk pulau baru, meski kemudian tenggelam, dan panorama bawah laut tak kalah dengan Raja Ampat atau Bunaken, Banua Wuhu kini mulai dilirik oleh wisatawan petualang dimana menginginkan pengalaman lebih dari sekadar pasir putih dan matahari. (P-*r/me)