PRIORITAS, 11/5/24 (Jakarta): Kadar lemak trans banyak ditemukan pada sejumlah makanan di Indonesia, seperti jajanan kaki lima, produk roti, wafer, dan biskuit.
Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merilis hasil penelitian tentang makanan dengan kandungan lemak trans tinggi. Disebutksn, lemak trans ini berasal dari campuran margarin dan mentega putih.
Karena itu WHO merekomendasikan agar makanan tidak memiliki lebih dari dua gram lemak trans per 100 gram total lemak.
Namun, banyak produk makanan di Indonesia memiliki kadar lemak trans yang jauh lebih tinggi, bahkan 10 kali lipat dari rekomendasi WHO.
Nah, ada cara untuk mengurangi lemak trans dalam tubuh tanpa menggunakan obat-obatan, seperti berikut ini yang dikutip dari Health, Jumat (10/5/24) kemarin.
1. Pilih makanan real
Makanan “real” ialah makanan alami yang minim diproses, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, ikan, dan unggas tanpa lemak. Makanan ini kaya serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan.
Anda bisa berbelanja makanan alami saat di supermarket atau pasar tradisional, dan hindari makanan olahan atau jajanan kaki lima, karena makanan-makanan ini sering kali mengandung lemak trans yang tinggi.
2. Kurangi makanan olahan
Makanan olahan cenderung mengandung lemak trans tinggi karena sering menggunakan minyak nabati terhidrogenasi. Mengurangi konsumsi makanan olahan bisa efektif menurunkan kadar lemak trans. Cobalah untuk mengurangi porsi dan frekuensi mengonsumsi makanan olahan. Alih-alih camilan olahan, pilih camilan yang lebih sehat, seperti buah-buahan atau kacang-kacangan.
3. Hindari makanan tinggi lemak trans
Beberapa makanan yang tinggi lemak trans, seperti keripik, biskuit, donat, kue, popcorn microwave, kerupuk, dan makanan cepat saji yang digoreng. Menghindari makanan-makanan ini dapat membantu mengurangi asupan lemak trans dalam tubuh.
4. Perhatikan label makanan
Penting untuk membaca label makanan dengan cermat. Hindari makanan yang mengandung minyak terhidrogenasi parsial atau minyak nabati terhidrogenasi lainnya.
5. Hindari margarin atau mentega putih
Margarin dan mentega putih yang terbuat dari bahan nabati mengandung lemak trans. Sebagai alternatif, gunakan minyak zaitun, minyak biji anggur, minyak kanola, minyak kedelai, minyak jagung, atau minyak bunga matahari saat memasak.
6. Kurangi konsumsi gorengan
Makanan yang digoreng biasanya tinggi lemak trans karena minyak yang digunakan. Pilih cara memasak yang lebih sehat, seperti dipanggang, dikukus, atau dibakar.
7. Konsumsi susu rendah lemak
Produk susu rendah lemak atau non-lemak cenderung memiliki kadar lemak trans yang lebih rendah. Konsumsi susu rendah lemak atau non-lemak dapat membantu menjaga kesehatan jantung Anda.
8. Tingkatkan aktivitas fisik
Aktivitas fisik membantu menurunkan kadar lemak trans secara alami dengan meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar kalori. Berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau berolahraga sesuai preferensi dapat membantu memperbaiki kesehatan Anda secara keseluruhan. (P-BS/jr) — foyo ilustradi istimewa