PRIORITAS, 21/1/25 (Tangerang): Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia menanggapi dengan tegas usulan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengusulkan relokasi sebagian warga pengungsi Gaza, Palestina, ke Indonesia.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Selasa (21/1), Kemenlu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah menerima informasi terkait hal tersebut.
“Pemerintah Indonesia tetap konsisten menolak segala upaya untuk memindahkan warga Gaza,” bunyi sebagian pernyataan Kemenlu.
Ditambahkan, “Langkah tersebut hanya akan memperpanjang pendudukan ilegal Israel dan mendukung upaya untuk mengusir orang Palestina dari tanah mereka.”
Kemenlu juga menekankan, gencatan senjata yang tercapai di Gaza harus dijadikan peluang untuk memulai dialog dan negosiasi yang mengarah pada penyelesaian dua negara. Itu sesuai dengan hukum internasional yang telah disepakati masyarakat global.
Rencana relokasi ini pertama kali diungkapkan pekan lalu, ketika Trump disebut merencanakan pemindahan sebagian dari dua juta warga Gaza ke Indonesia sebagai bagian dari rekonstruksi Gaza pascakonflik dengan Israel.
Namun, rincian mengenai pelaksanaan rencana tersebut masih kabur, termasuk apakah warga Gaza akan setuju dipindahkan dan negara mana yang bersedia menerima mereka.
Menurut laporan NBC, yang mengutip pejabat transisi Trump, Indonesia menjadi salah satu negara yang tengah dipertimbangkan sebagai tujuan relokasi. Namun, negara-negara kawasan secara konsisten menentang usulan ini, khawatir akan menciptakan krisis pengungsi baru.
Selain itu, warga Palestina juga mengkhawatirkan bahwa mereka mungkin tidak diizinkan untuk kembali ke Gaza setelah meninggalkannya.
Agresi Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menghancurkan banyak bagian Gaza, termasuk rumah-rumah, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, dan sekolah, serta menewaskan ribuan warga sipil. (P-Gio R)
