31 C
Jakarta
Wednesday, December 25, 2024

    Indonesia Resmi Jadi Negara Mitra BRICS Januari 2025

    Terkait

    PRIORITAS, 24/12/24 (Jakarta): BRICS adalah organisasi yang terdiri dari negara-negara dengan ekonomi berkembang pesat, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    Dibentuk untuk memperkuat kerja sama ekonomi, politik, dan sosial di antara anggotanya, BRICS bertujuan untuk menciptakan tatanan global yang lebih seimbang dengan mengurangi dominasi negara-negara maju dalam ekonomi dunia.

    Selain fokus pada kolaborasi ekonomi, BRICS juga mendukung pengembangan teknologi, investasi infrastruktur, dan kerja sama multilateral dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, keamanan pangan, dan kesehatan.

    Mulai 1 Januari 2025, BRICS akan memperluas jangkauannya dengan melibatkan negara-negara mitra baru, termasuk Indonesia, yang diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam dinamika global melalui forum ini.

    “Indonesia akan resmi menjadi salah satu dari 9 negara mitra organisasi BRICS mulai 1 Januari 2025,” demikian disampaikan ajudan kepresidenan Rusia Yury Ushakov dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (24/12/24).

    Selain Indonesia, delapan negara lain yang dipastikan turut menyandang status negara mitra BRICS pada tanggal yang sama, yaitu Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan.

    “Menjelang KTT BRICS di Kazan, kami menerima 35 pengajuan keanggotaan BRICS. Tak diragukan lagi, salah satu hasil terpenting KTT tersebut adalah pembentukan kategori ‘negara mitra BRICS’,” ucap Ushakov dalam sebuah konferensi pers, pada Senin (23/12/24)

    Ia menjelaskan, dari proposal yang disampaikan kepada 13 negara yang mengajukan keanggotaan, kesembilan negara di antaranya, termasuk Indonesia, telah menyampaikan kesiapan menjadi negara mitra BRICS.

    “Kami juga masih menunggu respons dari empat negara lain yang telah kami kirimi undangannya,” tutur Ushakov.

    Lebih dari 20 negara menyatakan berminat terhadap BRICS, ucapnya, sembari menambahkan bahwa pintu BRICS senantiasa terbuka untuk negara-negara sepemikiran untuk bergabung.

    Dilansir Antara, Oktober lalu, Rusia menjadi tuan rumah KTT BRICS yang diselenggarakan di Kazan. Agenda internasional tersebut dihadiri 41 delegasi dari 30 negara serta enam ketua organisasi internasional.

    Menurut Ushakov, tingginya jumlah hadirin selaras dengan “ketertarikan negara-negara Selatan Global dan negara-negara Timur untuk bekerja sama dengan BRICS”.

    Selain itu, bersatunya negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah elemen penting dalam menciptakan dunia multipolar dan “kekuatan pemersatu” yang dapat membela kepentingan negara-negara Selatan Global dan negara-negara Timur, ucap dia.

    Ajudan Kremlin itu lantas menuduh Amerika Serikat dan sekutunya berupaya menekan negara-negara yang diundang dalam KTT BRICS yang lalu supaya urung terlibat dalam agenda organisasi itu.(P-wbl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini