27.6 C
Jakarta
Thursday, June 5, 2025

    Indonesia dorong kolaborasi inovatif dunia di forum ‘The World Governments Summit 2025’

    Terkait

    PRIORITAS, 13/2/25 (Jakarta): Pembangunan ekonomi dunia yang berkelanjutan membutuhkan kolaborasi inovatif antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan.

    Kolaborasi inovatif antara berbagai sektor menjadi kunci dalam membangun ekonomi dunia yang berkelanjutan. Dengan teknologi, investasi hijau, dan kerja sama lintas sektor, pertumbuhan ekonomi dapat tetap berlangsung tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan sosial.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hal itu dalam acara The World Governments Summit 2025, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

    Indonesia mendorong adanya kolaborasi inovatif dalam pembangunan ekonomi dunia yang berkelanjutan. “Membangun kemitraan yang baik dengan semua pihak merupakan prioritas Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Dengan ekonomi yang mencapai 1,4 triliun dolar AS dan populasi sekitar 280 juta jiwa, Indonesia sangat menyambut baik kerja sama dengan berbagai negara serta forum internasional seperti ASEAN, GCC, dan IPEF”, ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/2/25).

    Sebagaimana diketahui, The World Governments Summit 2025 merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2013 di Dubai, dengan tujuan untuk mendorong kolaborasi inovatif internasional dalam rangka memajukan pemerintahan dan pembangunan ekonomi global yang berkelanjutan.

    Pertemuan ini juga menjadi pusat pertukaran wawasan antara pemimpin pemerintahan, pakar kebijakan, dan pemimpin sektor swasta terkemuka dunia untuk berdialog secara global dengan fokus pada isu-isu terkini, inovasi teknologi, tantangan global yang kritis serta peluang masa depan.

    Dalam diskusi panel, Airlangga membahas inisiatif munculnya blok ekonomi baru seiring dengan meningkatnya tensi global dan implikasinya terhadap perdagangan, investasi, dan stabilitas geopolitik.

    Blok ekonomi regional seperti ASEAN berperan sebagai bantalan (buffer) yang vital untuk menjaga stabilitas ekonomi di kawasan, di tengah perang dagang Amerika Serikat dan China.

    Menko Airlangga juga menyampaikan optimisme mengenai perkembangan perundingan Indonesia-Gulf Cooperation Council (GCC) Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) yang sedang berlangsung.

    Melalui kerja sama tersebut, Indonesia dapat membangun kolaborasi dalam sektor kritikal seperti energi, keuangan dan infrastruktur dengan negara-negara Teluk. “Kerja sama Indonesia dengan negara-negara Teluk (GCC) diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, pembiayaan infrastruktur, dan kolaborasi teknologi, yang sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 8 persen,” tuturnya. (P-bwl)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini