33.3 C
Jakarta
Saturday, August 23, 2025

    IKA-GMNI soroti disfungsi kepemimpinan sektor perumahan

    Terkait

    PRIORITAS, 22/8/25 (Jakarta): Ikatan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (IKA-GMNI) menilai kebijakan perumahan rakyat dan kawasan permukiman di Indonesia berada di persimpangan antara stagnasi dan transformasi.

    Organisasi yang dipimpin Ketua Umum Presidium IKA GMNI, Radjoki Sinaga ini menyampaikan autokritik terhadap Kementerian Perumahan Rakyat kepada Ketua Satgas Perumahan Rakyat, Hashim Djojohadikusumo, jelang momentum Hari Perumahan Nasional pada 25 Agustus 2025, menyoroti backlog perumahan yang masih 12,7 juta unit serta stagnasi program Sejuta Rumah. (Dok/Istimewa)

    ini menyoroti backlog perumahan yang masih masif, kualitas hunian yang rendah, dan stagnasi Program Sejuta Rumah.

    “Masalah itu bukanlah sekadar kegagalan teknis, melainkan refleksi dari disfungsi kepemimpinan, fragmentasi kelembagaan, dan minimnya inovasi kebijakan,” tulis IKA-GMNI dalam policy brief bertajuk Indonesia Mandiri Tempat Tinggal 2035 yang diterima Beritaprioritas, Jumat (22/8/25).

    Policy brief tersebut juga menyoroti ketidaksinkronan antara Menteri dan Wakil Menteri Perumahan Rakyat yang dianggap menciptakan dualisme arah kebijakan.

    “Struktur kelembagaan yang terfragmentasi menghambat integrasi spasial, fiskal, dan sosial dalam penyediaan hunian,” lanjut dokumen itu.

    IKA-GMNI menilai ketergantungan pada skema subsidi konvensional dan kredit perbankan justru mempersempit ruang inovasi. Kebijakan itu dinilai semakin menjauh dari kebutuhan nyata masyarakat miskin dan kelompok informal.

    “Efektivitas kebijakan perumahan bergantung pada tiga pilar utama: integrasi kelembagaan, partisipasi komunitas, dan diversifikasi instrumen fiskal serta teknologi,” tegas laporan tersebut.

    IKA-GMNI kemudian merekomendasikan pendekatan berbasis komunitas seperti cooperative housing, pemanfaatan teknologi modular, dan penerapan land value capture sebagai sumber pembiayaan berkelanjutan.

    “Reformasi ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi tentang membangun keadilan sosial, ketahanan ekonomi, dan martabat warga negara,” tutup laporan tersebut. (P-Khalied M)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini