Bangkok, 3/3/21 (SOLUSSInews.com) – Negeri tetangga kita, Thailand telah menyetujui pedoman baru untuk menyatakan pandemi Covid-19 sebagai penyakit endemik.
Rungrueng Kitphati, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, mengatakan, pemerintah membutuhkan waktu sekitar enam bulan hingga satu tahun untuk dapat mengambil keputusan guna mulai mengobati Covid-19 sebagai penyakit seperti flu atau campak.
Sementara, Sekretaris Kesehatan Thailand, Kiattiphum Wongrajit mengatakan, Komite Penyakit Menular Nasional Kementerian berencana untuk mendeklarasikan endemik Covid-19 dengan kriteria yang dapat diterima secara akademis.
Pedoman tersebut terdiri dari tiga kriteria, yang saat ini dipenuhi oleh negara tersebut.
Kriteria mereka menyatakan, harus ada kurang dari 10.000 kasus baru per hari; tingkat kematian tidak boleh lebih tinggi dari 0,1 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi; dan lebih dari 80 persen orang yang berisiko memiliki setidaknya dua vaksinasi.
Thailand telah melaporkan kasus baru setiap hari antara 7.000 dan 9.000. Tingkat kematian juga turun menjadi 0,1 persen.
Lebih 80 persen orang beresiko telah divaksinasi
Rungrueng menambahkan, lebih dari 80 persen orang yang berisiko telah divaksinasi lengkap sesuai persyaratan.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih terlalu dini untuk mempertimbangkan perubahan status penyakit, Thailand kini telah bergabung dengan Spanyol dan Swiss dalam mempertimbangkan untuk menyatakan penyakit Covid-19 sebagai endemik.
Badan Kesehatan PBB, bagaimanapun, belum menetapkan kriteria untuk menyatakan Covid-19 sebagai endemik, mengingat penyebaran varian Omicron yang cepat.
Pakar WHO sebelumnya mengatakan, kriteria akan disempurnakan ketika virus corona baru, yang menyebabkan Covid-19, menjadi lebih dapat diprediksi dan tidak ada wabah berkelanjutan.
“Pada prinsipnya, penyakit itu bisa menyebar tapi tidak parah. Tingkat kematian dapat diterima. Mungkin ada gelombang penyakit. Tetapi yang penting, orang harus memiliki kekebalan yang memadai. Orang harus divaksinasi, dan sistem pengobatannya efisien,” kata Wongrajit seperti dikutip oleh Bangkok Post.
Negara itu, tujuan wisata Asia Tenggara yang sangat populer, telah mengumumkan pekan lalu, mereka melanjutkan program visa bebas karantina untuk pengunjung yang divaksinasi mulai bulan depan. Ini dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya yang melumpuhkan.
Thailand saat ini telah sepenuhnya memvaksinasi 70 persen dari seluruh penduduknya atau sekitar 48,3 juta orang. (S-PR/jr)