PRIORITAS, 30/3/25 (Jakarta): Penyanyi muda berbakat Hitadewi Abhassara atau Hitada, baru-baru ini merilis single perdana berjudul “Caramu”. Lagu tersebut penuh motivasi dan inspirasi bagi generasi muda untuk tetap setia pada hati nurani dalam berkarya.
“Lagu ini mengajak pendengarnya untuk tidak mudah terpuruk oleh pandangan negatif orang lain, melainkan terus berkreasi dengan penuh keyakinan demi meraih cita-cita setinggi langit,” kata Hitada yang akrab dipanggil Hita melalui keterangan pers yang diterima Beritaprioritas.com Minggu (30/3/25) di Jakarta.
Cewek cakep tinggi semampai kelahiran Jakarta 29 November 2008 itu penuh percaya diri menyanyikan lagu “Caramu” dalam video klip yang kabarnya dibuat di Yogyakarta.
Dengan kualitas vokal yang mantap, Hitada yang akrab disapa Hita menyanyikan “Caramu” dengan “cara Hita”, khas dan full power.
Menurut Hita, “Caramu” tercipta dari kisah nyata perjuangannya dalam mengejar mimpi sebagai musisi dan penyanyi. Pasalnya, di tengah perjalanannya, ia kerap mendapat cibiran dan komentar miring dari mereka yang tidak memahami kerja keras dan dedikasinya.
Namun, justru tantangan itulah yang memicu semangatnya untuk terus maju. Ia menyebutkan, ide lagu tersebut diilhami sang ayah, Hidajat Firdaus, seorang penulis lagu. Ia ingin menyebarkan pesan positif kepada anak-anak muda agar tetap optimis dan pantang menyerah dalam menggapai impian.
“Lagu ‘Caramu’ adalah pengingat bagi kita semua bahwa suara hati dan tekad kuat adalah kunci kesuksesan. Jangan biarkan pendapat negatif menghentikan langkahmu. Teruslah berkarya, karena dunia butuh warna-warna baru dari generasi yang berani bermimpi besar,” ujar Hita.
Dengan aransemen musik yang energik dan lirik yang menyentuh, “Caramu” tidak hanya menjadi lagu penyemangat, tetapi juga bisa menjadi anthem (sejenis lagu kebangsaan) bagi setiap anak muda yang ingin menciptakan perubahan.
Lewat single “Caramu”, Hitada siap eksis di blantika musik Indonesia. Kata Hita, single “Caramu” bisa dinikmati melalui semua platform musik digital. Mulai dari iTunes, Spotify, Amazon Music, hingga Langit Music, serta lebih dari 50 platform musik lainnya.
Tentang Hitada
Hitadewi Abhassara adalah penyanyi muda yang memiliki passion besar di dunia musik. Dengan suara khas dan tekad yang kuat, ia berkomitmen untuk menghadirkan karya-karya inspiratif yang dapat memotivasi generasi muda untuk percaya pada diri sendiri dan terus berjuang meraih mimpi.
Ditanya tentang namanya yang berbau-bau Jepang, Hitada tertawa. “Saya bukan orang Jepang tapi bisa berbahasa Jepang. Hitada adalah singkatan dari nama panjang saya Hita Dewi Abhassara. Saya orang Indonesia, orangtua saya keturunan Chinese,” ungkapnya.
Berdasarkan curriculum vitae yang disertakan dalam keterangan persnya, Hita yang November tahun ini akan menginjak usia 17 tahun, saat ini sedang menempuh pendidikan di Tzuchi Secondary School di kawasan Pantai Indah Kapuk, Tangerang, Banten.
Ia tercatat pernah menerima Diploma of London School College of Music, London West University. Dalam segi vokal, Hita cenderung berada di jalur musical theatre dan pop. Selain itu ia menguasai alat musik piano, biola, saxophone, dan drum.
Tak hanya itu, Hita terampil dalam bidang dance, mulai dari tari Latin, ballroom, K-pop, hingga jazz. Hita yang hobby berenang, main badminton dan sepakbola itu menguasai bahasa Inggris, Chinese, Japanese, dan tentu saja Indonesia.
Pernah meraih medali emas pada Asia Pasific Art Festival (APAF) Singapore 2018 dan Indonesian Consulate in New York Appreciation Award 2023, pada September tahun lalu Hita tampil sebagai Miss Tionghoa Indonesia 2024 kategori Teen atau remaja.
Setelah itu, pada 30 Desember 2024, Hita menorehkan prestasi internasional bergengsi dengan menjadi Juara Spring Melody Cup, Chinese Song Gala Competition, yang diadakan Nanning TV China.
Di tahun 2025 ini, Hita tampil mengisi berbagai acara dalam rangka Hari Raya Imlek hingga Cap Go Meh. Pada 10 Februari, bersama beberapa juara Miss Tionghoa Indonesia 2024 lainnya, ia mendapat kesempatan menunjukkan kebolehannya menyanyi dalam pembukaan acara “Kongsi – Akulturasi Tionghoa di Nusantara” di Museum Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Acara yang diinisiasi Kementerian Kebudayaan itu dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Giring Ganesha, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong, Duta Besar Belanda Marc Gerritsen, Duta Besar Prancis Fabien Penone, dan perwakilan negara-negara sahabat dari Thailand, Peru dan Austria. (P-Rebecca WT)
