28.9 C
Jakarta
Tuesday, June 24, 2025

    Hari kedua konklaf: Sudah tiga putaran, belum ada pengganti Paus Fransiskus

    Terkait

    PRIORITAS, 8/5/25 (Vatikan): Sudah tiga kali putaran pemungutan suara dalam konklaf hari kedua para kardinal di kapel Sistina Vatikan, belum berhasil memilih seorang pengganti Paus Fransiskus.

    Kantor pers Tahta Suci Vatikan menyebutkan asap hitam kembali mengepul dari cerobong di atas atap Kapel Sistina saat pemungutan suara hari Kamis pagi (waktu Roma) berakhir.

    Asap hitam yang mengepul tersebut terlihat pada pukul 11:53 waktu setempat dari Lapangan Santo Petrus. Ini menandakan para kardinal yang memberikan suara dalam konklaf belum berhasil memilih Paus baru.

    “Gumpalan asap hitam mengindikasikan bahwa 133 kardinal elektor yang berkumpul di dalam kapel belum mencapai mayoritas dua pertiga yang dibutuhkan — sedikitnya 89 suara — untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, yang wafat pada tanggal 21 April 2025 lalu”, demikian lapor Catholic News Agency seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Kamis malam (8/5/25).

    Hari Kamis menandai hari kedua pemungutan suara dalam konklaf. Pada hari pertama yang dimulai pada sore hari tanggal 7 Mei dengan putaran pertama pemungutan suara, juga menghasilkan asap hitam.

    Saat berita ini dipublikasikan, putaran keempat Kamis sore sementara dilakukan. Dalam siaran langsung televisi Katolik, EWTN, menunjukkan cerobong belum mengeluarkan asap sama sekali.

    Sekitar 15 ribu umat Katolik berkumpul di Lapangan Santo Petrus, untuk menyaksikan proses pemilihan Paus baru melalui tanda asap dari cerobong di kapel Sistina.

    Empat putaran setiap hari

    Kecuali pada hari pertama Rabu 7 Mei 2025, di hari kedua dan ketiga, Kamis serta Jumat, para kardinal akan mengadakan empat putaran pemungutan suara setiap hari: dua di pagi hari dan dua di sore hari.

    Jika Paus baru tidak terpilih pada pemungutan suara pagi pertama, pemungutan suara kedua akan segera diadakan. Kedua surat suara dibakar bersama-sama, yang dapat menyebabkan munculnya asap sekitar tengah hari waktu Roma.

    Namun, jika paus terpilih pada pemungutan suara pagi pertama, asap putih akan muncul sesaat setelah pukul 10:30 pagi.

    Proses yang sama diulang pada sore hari. Setelah jeda sebentar, dua pemungutan suara lagi akan diadakan.

    Jika tidak ada hasil positif, asap diperkirakan akan muncul sekitar pukul 7 malam waktu Roma. (pukul 01 tengah malam waktu Indonesia)

    Namun, jika Paus terpilih pada pemungutan suara pertama sore itu, asap putih akan terlihat sesaat setelah pukul 5:30 sore waktu Roma (23.30 malam waktu Indonesia).

    Dengan demikian, pada hari Kamis dan Jumat, pengamat harus mewaspadai empat kemungkinan waktu munculnya asap setiap hari yakni dua kali sekitar tengah hari dan dua kali pada malam hari.

    Para kardinal mengikuti aturan terstruktur selama konklaf, dimulai setiap hari dengan Misa di Domus Sanctae Marthae yang diikuti dengan pemindahan ke Kapel Sistina untuk pemungutan suara.

    Mereka tetap sepenuhnya terisolasi dari dunia luar, tanpa akses ke telepon, internet, atau media berita.

    Rata-rata lamanya konklaf modern secara historis adalah sekitar tiga hari, meskipun konklaf yang memilih Paus Benediktus XVI pada tahun 2005 hanya berlangsung selama dua hari. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini