26.4 C
Jakarta
Thursday, June 19, 2025

    Harga minyak justru turun di tengah perang Israel-Iran

    Terkait

    PRIORITAS, 19/6/25 (Riyadh): Harga minyak dunia mengalami penurunan menjelang hari ketujuh perang Israel-Iran.

    Harga minyak mentah Brent turun 93 sen, atau 1,2 persen, menjadi $75,52 per barel pada pukul 09.18 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 88 sen, juga 1,2 persen, menjadi $73,96 per barel.

    “Ketakutan terbesar bagi pasar minyak adalah penutupan Selat Hormuz di sisi Iran,” kata analis bank ING dalam sebuah catatan, seperti dikutip Beritaprioritas dari media Saudi, Asharq Al Awsat, hari Kamis (19/6/25).

    Hampir sepertiga dari perdagangan minyak global melalui jalur laut melewati titik rawan Selat Hormuz.

    “Gangguan signifikan terhadap arus ini, akan cukup untuk mendorong harga hingga $120 [per barel],” imbuh bank tersebut.

    Iran adalah produsen OPEC terbesar ketiga, yang mengekstraksi sekitar 3,3 juta barel per hari (bpd) minyak mentah.

    Pada sesi sebelumnya harga minyak memang sempat naik empat persen, karena pasar mempertimbangkan kemungkinan gangguan pasokan akibat konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan keterlibatan langsung AS.

    Keterlibatan langsung AS mengancam akan memperluas konfrontasi lebih jauh, yang akan menempatkan infrastruktur energi di kawasan tersebut pada risiko serangan yang lebih tinggi, kata para analis.

    Suku bunga Fed

    Pasar juga menantikan hari kedua diskusi Federal Reserve AS, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan semalam dalam kisaran 4,25% hingga 4,50 persen.

    Namun, konflik di Timur Tengah dan risiko melambatnya pertumbuhan global berpotensi mendorong Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juli.

    Hal itu lebih cepat dari ekspektasi pasar saat ini pada bulan September, kata Tony Sycamore, analis pasar di IG.

    Suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

    Namun, yang membingungkan keputusan Fed adalah potensi terciptanya sumber inflasi baru, akibat konflik Timur Tengah melalui melonjaknya harga minyak.

    Stok minyak mentah AS turun 10,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 13 Juni, menurut sumber pasar kepada Reuters, mengutip data dari American Petroleum Institute pada hari Selasa.

    Dolar melemah

    Sementara nilai tukar dolar AS melemah terhadap yen dan stabil terhadap franc Swiss pada hari Rabu, seiring pertempuran antara Israel dan Iran.

    Situasi ini mendorong para investor membeli aset-aset yang aman, sementara keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga menjaga volatilitas tetap terkendali.

    Israel telah membombardir musuh bebuyutannya Iran selama enam hari terakhir untuk menghentikan aktivitas nuklirnya dan telah menegaskan perlunya perubahan pemerintahan di Republik Islam tersebut.

    Militer AS juga meningkatkan kehadirannya di kawasan tersebut, Reuters melaporkan, memicu spekulasi tentang intervensi AS yang ditakutkan para investor. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini