26.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Harga beras turun pada April 2024 setelah delapan bulan naik terus

    Terkait

    PRIORITAS, 2/5/24 (Jakarta): Sesudah selang delapan bulan beruntun (sejak Agustus 2023) mengalami kenaikan, kini dilaporkan harga beras mulai turun per April 2024.

    Sebagaimana diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, jika dilihat secara historis, selama Januari 2021 hingga Maret 2024 beras mengalami deflasi terdalam pada April 2024 mencapai 2,72 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,12 persen.

    “Hal ini seiring peningkatan produksi dan menurunnya dampak pada inflasi beras,” kata Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Kamis (2/5/24).

    Adapun deflasi beras terjadi di 28 provinsi, satu provinsi mencatat harga beras stabil, dan sembilan provinsi lainnya mengalami inflasi beras. Sebagai gambaran, beras merupakan bagian dari kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.

    Rata-rata harga beras di penggilingan pada April 2024 sebesar Rp13.102 secara bulanan atau mengalami kontraksi 8,04 persen dan secara tahunan tumbuh 15,31 persen. Tingkat inflasi beras grosir sebesar Rp13.835 secara bulanan, terkontraksi 4,77 pers3n, tetapi secara tahunan tumbuh 14,07 persen.

    Sementara tingkat inflasi beras eceran sebesar Rp15.109 mengalami kontraksi 2,72 persen, tetapi secara tahunan meningkat 15,9 persen.

    Penyumbang inflasi lainnya

    Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi setelah tiga tahun berturut-turut menjadi penyumbang inflasi pada momen Lebaran, yaitu April 2023, Mei 2022, dan Mei 2021. Komoditas yang meredam inflasi bulan ini, di antaranya cabai merah, beras, telur ayam ras, cabai rawit, dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,14 persen, 0,12 persen, 0,06 persen, dan 0,04 persen.

    Meski terjadi deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kata dia, beberapa komoditas pangan mengalami inflasi. Bawang merah menjadi komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 30,75 persen untuk komoditas ini. Bawang merah juga memberikan andil terhadap inflasi secara umum sebesar 0,14 persen. Demikian BeritaSatu.com. (P-BS/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini