PRIORITAS, 5/11/24 (Jakarta): Aktor yang juga pengusaha, Hamish Daud, mendatangi Kepolisian Daerah Metro Jaya hari ini, Selasa (5/11/24). Suami penyanyi Raisa itu sedang dalam proses persiapan melaporkan seseorang atas tuduhan pencemaran nama baik.
Hamish Daud keluar dari gedung Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada pukul 16.45 WIB bersama penasihat hukumnya, Sandy Arifin. Saat ditanya wartawan, Hamish Daud diam. Ia tak memberikan pernyataan sepatah kata pun.
Hanya Sandy Arifin yang bersedia berkomentar. Ia mengatakan pihaknya masih mempelajari kasus dugaan pencemaran nama baik dan penggelapan yang merugikan kliennya.
“Belum, belum, masih konsul mau melaporkan, mau melaporkan. Masih lidik, masih kita pelajari,” ujar Sandy menjawab pertanyaan wartawan.
“Kami datang untuk meminta perlindungan hukum karena diduga ada yang mencemarkan nama baik klien kami,” jelas Sandy. Menurut Sandy, masalah yang dihadapi Hamish Daud terkait dengan perusahaannya. “(Selain pencemaran nama baik) Ada juga dugaan penggelapan di perusahaan klien saya,” sambungnya seperti diwartakan detik.com.
Didesak wartawan soal siapa yang akan dilaporkan, baik Hamish maupun Sandy belum mau mengungkapkan.
Punya perusahaan arsitek, pernah dituntut karyawan
Dalam penelusuran BeritaPrioritas, selain dikenal sebagai aktor dan suami Raisa, Hamish Daud juga adalah seorang arsitek. Pria kelahiran Australia, 8 Maret 1980 dengan nama lengkap Hamish Daud Wyllie itu, tercatat pernah memiliki perusahaan yang dibangun bersama kawan-kawannya bernama “Saka Design Group”.
Dalam kaitannya dengan kasus hukum, pada akhir 2023 lalu, Hamish Daud ramai-ramai dituntut sejumlah karyawan perusahaan tempatnya bekerja, Octopus. Hamish dianggap bertanggungjawab atas tidak dibayarkannya gaji mereka selama tiga bulan.
Kendati tidak menyampaikannya langsung, melalui manajernya, Vitalia Ramona, Hamish menolak tuntutan para karyawan tersebut. Vitalia Ramona mengungkapkan, Hamish Daud hanya sebagai Marketing Executive Officer (MEO) di dalam perusahaan itu. Chief Executive Officer (CEO) adalah Moehammad Ichsan.
CEO yang dianggap bertanggungjawab terhadap masalah gaji yang dituntut karyawan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan-bahan daur ulang itu. “Hamish Daud sendiri gajinya belum diberikan sejak empat bulan yang lalu,” kata Vitalia kala itu seperti dikutip dari VIVA.co.id.
Namun, tidak jelas apakah kasus yang hendak dilaporkan Hamish Daud ke kepolian terkait dua hal di atas atau terkait masalah lain? (P-ht)