25.6 C
Jakarta
Sunday, February 23, 2025

    Hamas serahkan para tawanan Israel yang sengaja masuk Gaza tahun 2014 lalu

    Terkait

    PRIORITAS, 22/2/25 (Ankara): Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyerahkan dua tawanan asal Israel kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Rafah, Gaza selatan, sebagai bagian dari pertukaran ketujuh berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tahap pertama.

    Kedua tawanan Israel yang dibebaskan adalah Tal Shoham (40 tahun), seorang agen badan intelijen Mossad Israel, dan Avera Mengistu (38 tahun). Status mereka berbeda dengan sandera lain yang ditawan Hamas saat penyerangan 7 Oktober 2023 lalu, tetapi keduanya ditangkap secara misterius pada tahun 2014 saat memasuki Gaza.

    Total ada enam sandera yang dibebaskan Hamas hari Sabtu. Pembebasan dua tawanan ini dilakukan di Rafah, jalur Gaza selatan, Sabtu pagi. Sedangkan tiga sandera lain yang diculik militan Hamas dari lokasi festival musik Nova di Israel Selatan, saat Hamas menyerang 7 Oktober 2023, dibebaskan di Nurseirat, daerah kamp pengungsi Palestina Jalur Gaza tengah. Satu tawanan lain dibebaskan paling akhir tanpa upacara di atas panggung.

    Tiga sandera itu adalah Eliya Cohen (27 tahun), Omer Shem Tov (22), dan Omer Wenkert (23). Mereka bertiga dilepaskan lebih dulu.  Tawanan terakhir yang dipulangkan adalah Hisham al-Sayed (37). Sama seperti Shoham dan Mengistu,  al-Sayed, seorang Badui Israel, juga ditangkap di Gaza April 2015 lalu, karena memasuki wilayah tersebut atas kemauan sendiri.

    Pada upacara pelepasan, Shoham dan Mengistu dipaksa menyampaikan pidato di hadapan banyak orang dan diapit oleh tentara Hamas yang bersenjata. Mereka sempat melambaikan tangan sambil memegang sertifikat pelepasan sebelum diserahkan ke Palang Merah.

    Tentara Israel dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi telah menerima para tawanan tersebut, dan mengatakan mereka sedang dalam perjalanan ke Tel Aviv untuk menjalani evaluasi medis awal.

    Sebagai imbalan, Israel diharapkan membebaskan 602 sandera Palestina yang ditahan di beberapa penjara.  Dari jumlah ini, 50 orang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan 60 lainnya menjalani puluhan tahun. Sementara 445 sandera lainnya ditahan sejak pecah perang 7 Oktober 2023 lalu.

    Menurut informasi, militer Israel menunda pembebasan mereka, karena berdasarkan kesepakatan harus 10 sandera Israel dibebaskan Hamas pada fase ini. Empat sandera tersisa yang belum dibebaskan adalah Shlomo Mantzur, Itzik Elgarat, Ohad Yahalomi dan Tsahi Idan.

    Perwakilan Komite Palang Merah Internasional menandatangani protokol pemindahan resmi dengan Brigade Al-Qassam,  untuk memastikan pengiriman tawanan dengan aman. Setelah menyelesaikan proses tersebut, tim Palang Merah meninggalkan lokasi bersama para tawanan Israel.

    Gencatan senjata tahap pertama mulai berlaku 19 Januari 2025, setelah Israel telah menewaskan lebih dari 48 ribu orang di wilayah Palestina serta menyebabkan lebih 90 persen darah Gaza hancur. Kesepakatan gencatan senjata tahap pertama antara Hamas dan Israel akan berakhir 1 Maret 2025. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas setuju untuk membebaskan 33 sandera Israel dengan imbalan hampir dua ribu tahanan Palestina. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini