PRIORITAS, 31/1/2025 (Palu): Pada 13 Apri 2025 mendatang, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), warga di sini akan mendapat “hadiah” berupa rampungnya jembatan yang diberi nama “Palu 4”. Jembatan itu sebagai pengganti jembatan lengkung atau “Jembatan Ponulele” yang ambruk diterpa bencana gempa tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 silam. Kini jembatan baru yang bakal menjadi ikon baru Kota Palu itu, sesuai kontrak akan selesai April 2025.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulteng, Dadi Muradi, kepada Beritaprioritas.com mengatakan, jembatan “Palu 4” yang membelah wilayah Palu Barat dan wilayah Palu Timur itu akan selesai dikerjakan pada April 2025 mendatang.
“Saat ini dalam tahapan hampir rampung sesuai kontrak pekerjaan akan selesai April 2025. Progres pekerjaan mencapai 92,41% per 30 Januari 2025,”kata Dadi Muradi, Jumat (31/1/2025).
Menurut Dadi, struktur semakin mendekati penyelesaian setelah pilar jembatan atau abutment 2 berhasil terhubung dengan bentang utama jembatan. Saat ini, proses rekonstruksi memasuki tahap pengerjaan segmen 18 pada Pilar 1 serta Top Slab End Closure di abutment1.
“Setiap tahapan rekonstruksi Jembatan ‘Palu 4’, setelah bencana diawasi secara ketat agar penyelesaiannya berjalan sesuai jadwal dan memenuhi standar kualitas terbaik,” ujar Dadi.
Pembangunan jembatan “Palu 4” ini didanai hibah Pemerintah Jepang melalui Grant Aid Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan harapan dapat memberikan manfaat besar memacu pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Sulteng, khususnya Kota Palu dan sekitarnya
BPJN Sulawesi Tengah hingga saat ini terus melakukan evaluasi berkala guna memastikan proyek ini berjalan lancar. Hal ini disebutkan, penyelesaian jembatan ini sangat krusial sebagai sarana vital penghubung di Kota Palu.
Dijelaskan, jembatan ini merupakan penghubung transportasi kota Palu diproyeksikan menjadi salah satu jembatan dengan desain unik di Sulawesi. Desainnya tidak hanya memperhitungkan aspek estetika, tetapi juga ketahanan terhadap potensi gempa dan tsunami yang menjadi tantangan geografis di kawasan tersebut.
Sejak mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami pada 2018, rekonstruksi jembatan “Palu 4” setelah bencana menjadi prioritas Kementrian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pembangunan kembali infrastruktur ini diharapkan dapat mengembalikan konektivitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu. (P-Elkana L)