PRIORITAS, 28/6/25 (Lombok): Ya, Gunung Rinjani kembali makan korban. Tak lama setelah tragedi yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, beberapa pekan lalu di jalur yang sama, kini terjadi lagi atas NAH, dari Malaysia.
Tim evakuasi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengevakuasi seorang pendaki Malaysia yang terpeleset di jalur menuju Danau Segara Anak.
NAH, pendaki berusia 30-an itu, tergelincir saat menapaki jalur berbatu di ketinggian Rinjani, Jumat (27/6/25) pukul 14.20 WITA. Insiden terjadi sekitar 200 meter sebelum jembatan menuju Danau Segara Anak.
Jalur yang dilewati korban dikenal licin dan sempit, terutama saat tanah lembap usai hujan. Area itu kerap menjadi titik rawan terpeleset bagi pendaki, khususnya wisatawan asing.
“Korban langsung dievakuasi kemarin dan ditandu menuju Torean oleh tim evakuasi,” ujar Kepala Balai TNGR, Yarman, dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/25).
Dibawa ke Puskesmas Senaru
Setelah dievakuasi lewat jalur alternatif Torean, tim membawa korban ke Puskesmas Senaru. Hasil pemeriksaan menyatakan korban hanya mengalami luka lecet ringan di kepala.
Selain itu, petugas medis memastikan korban dalam kondisi stabil dan tidak membutuhkan rawat inap. Korban sadar penuh saat tiba dan menerima perawatan ringan berupa pembersihan luka dan perban kepala.
“Sudah diperiksa ke puskesmas, sudah bisa berjalan. Sekarang korban ikut bersama rombongan menikmati air terjun di Senaru,” tambah Yarman, seperti diberitakan Beritasatu.
Dari catatan medis, NAH kembali melanjutkan perjalanan bersama rombongan tour operator (TO) resmi. Ia ikut menikmati kunjungan ke destinasi wisata alam terdekat seperti Air Terjun Sendang Gile.
Foto yang beredar di grup WhatsApp komunitas pendaki memperlihatkan korban duduk bersandar di tebing batu. Ia tampak mengenakan jaket abu-abu, dengan perban kepala berwarna coklat.
Bercermin dari insiden Marins
Insiden ini sempat memicu kekhawatiran lantaran terjadi tak lama setelah tragedi yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, beberapa pekan lalu di jalur yang sama.
“Tersandung batu di jalur makanya terjatuh. Kami minta semua pendaki agar lebih hati-hati,” kata Yarman menanggapi keprihatinan publik.
Yarman meminta semua pendaki tetap waspada, khususnya saat melewati jalur ekstrem. Ia menegaskan pentingnya briefing keselamatan dan kehadiran pemandu lokal untuk mencegah insiden serupa.
“Kami pastikan korban dalam kondisi baik-baik saja. Semoga saja tidak ada lagi kejadian seperti kasus Juliana Marins kemarin,” tutupnya. (P-Khalied Malvino)