PRIORITAS, 17/7/25 (Muna): Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, mengatakan pembangunan jembatan Buton-Muna merupakan harapan masyarakat Sultra. Jembatan ini merupakan penghubung kedua pulau membuka akses ekonomi baru serta mengurangi ketimpangan pembangunan antarwilayah di Sultra.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam akun media sosial Facebook Gubernur Sultra di depan Menteri Pekerjaan Umum RI, Ir. Dody Hanggodo, M.P.E., saat berkunjung ke Provinsi Sultra 13/7/25. Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan harapan masyarakatnya kepada Menteri yang meninjau langsung lokasi proyek raksasa jembatan sepanjang 2,9 kilometer, menyambungkan Pulau Buton dan Muna.
Kunjungan kerja Menteri PU Ir. Dody Hanggodo, MPE meninjau langsung lokasi, rencana pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Buton dan Pulau Muna, Minggu (13/7/2025) pekan lalu. Kunjungan dipusatkan di Kelurahan Palabusa, Kecamatan Lea-Lea, Kota Baubau, dan Desa Baruta, Kecamatan Sangiawambulu, Kabupaten Buton Tengah.

Menteri Dody menegaskan, pembangunan jembatan akan dimulai secara fisik pada tahun 2026, dengan target penyelesaian dalam empat tahun melalui skema multi-years.
“Jika seluruh aspek teknis rampung di tahun 2025, maka pekerjaan konstruksi dapat dimulai awal 2026. Proyek ini akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi wilayah Sultra,” ujar Menteri Dody.
Panjang total jembatan mencapai 2.969 meter, dengan bentang utama sepanjang 765 meter, yang masuk kategori risiko tinggi secara teknis. Struktur ini dirancang sedemikian rupa, agar tidak mengganggu lalu lintas pelayaran di bawahnya.
“Kita harus memastikan bahwa 10 hingga 20 tahun ke depan, kapal tetap bisa melintas aman di jalur ini,” jelasnya. Kunjungan Menteri Pekerjaan Umum RI, Ir. Dody Hanggodo, M.P.E., ke lokasi pembangunan Jembatan Buton-Muna merupakan upaya dan komitmen untuk merealisasikannya dan ini juga merupakan tindak lanjut dari audiensi yang telah kami lakukan dengan beliau di Jakarta sekitar sebulan lalu.
“Kami berharap pembangunan jembatan yang telah di rintis lebih dari satu dekade ini, dapat dimulai pada tahun 2026” kata Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka.
Dikatakan, kehadiran jembatan ini akan menjadi katalisator penting tidak hanya memangkas waktu dan biaya perjalanan tetapi juga membuka akses ekonomi baru, mendorong pertumbuhan pariwisata, dan secara signifikan meningkatkan konektivitas antar wilayah. (P-Elkana Lengkong)