PRIORITAS, 26/12/24 (Jakarta): Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, generasi muda adalah pilar utama yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan sebagai negara maju dan sejahtera di masa depan.
“Generasi muda adalah motor penggerak bangsa. Mereka harus siap menghadapi tantangan global, memiliki karakter yang kuat, dan mampu berinovasi untuk menciptakan solusi bagi berbagai permasalahan bangsa,” ujar Fajar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/12/24).
Fajar juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan potensi generasi muda.
“Pemerintah terus mendorong program-program pendidikan, pelatihan vokasi, dan pemberdayaan pemuda. Namun, kesuksesan visi ini memerlukan kolaborasi dan semangat gotong royong dari seluruh elemen bangsa,” tambahnya.
Pernyataan Fajar tersebut disampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) XI 2024 yang berlangsung di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Malang.
Acara yang diinisiasi oleh MAARIF Institute bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) ini diselenggarakan pada 23-27 Desember 2024 dan mengusung tema “Empowered Youth: Building a Sustainable Future Together.”
JPTB XI 2024 diikuti oleh 100 pelajar SMA terpilih, yang berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan ini dirancang untuk membekali mereka dengan wawasan toleransi, persatuan, kebinekaan, serta kepedulian terhadap isu-isu lokal dan global melalui berbagai aktivitas edukatif.
Indonesia Emas 2045
Visi Indonesia Emas 2045 bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi kuat, keadilan sosial yang merata, serta masyarakat yang berdaya saing tinggi. Generasi muda, dengan potensinya yang besar, diyakini dapat menjadi kunci dalam mencapai cita-cita tersebut.
“Indonesia Emas bukan hanya impian, tapi target yang bisa kita wujudkan bersama dengan kerja keras, semangat, dan kolaborasi dari generasi muda bangsa,” sebut Fajar.
Ia mengungkap generasi muda berperan penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Visi ini adalah tentang menciptakan negara yang maju, mandiri, adil, dan sejahtera. Untuk mencapainya, generasi muda harus dibekali keterampilan hidup serta kemampuan beradaptasi di tengah perubahan zaman,” ujar Fajar.
Wamen Fajar menyoroti nilai strategis JPTB sebagai ruang bertemu dan belajar bagi pelajar dari beragam latar belakang.
“Semangat kegiatan ini adalah membangun persatuan dalam keberagaman. Tidak hanya keterampilan hidup, peserta juga diperkuat dengan jejaring lintas daerah dan budaya yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa,” katanya.
Selain itu, Fajar menekankan pentingnya pemerataan mutu pendidikan di Indonesia sebagai fondasi pembangunan generasi emas.
“Ketimpangan mutu pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedalaman harus segera diatasi. Pendidikan berkualitas harus dapat diakses oleh semua anak bangsa untuk memaksimalkan potensi bonus demografi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan JPTB XI 2024.
Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan visi Puspeka untuk memperbanyak forum perjumpaan generasi muda.
“Kegiatan ini menjadi tempat pelajar belajar toleransi, persatuan, dan kebinekaan. Harapannya, mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat, pemersatu bangsa, dan siap mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045,” ujar Rusprita.
Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Andar Nubowo menyampaikan bahwa JPTB 2024 dirancang untuk memperkuat kapasitas dan literasi kritis pelajar.
“Peserta diajak untuk mendalami isu-isu pendidikan, lingkungan, dan inklusi sosial. Mereka juga akan belajar melalui teori dan praktik, termasuk kunjungan ke Kampung Moderasi di Malang sebagai bentuk pembelajaran langsung,” kata dia dikutip Antara.
Selama lima hari, peserta mengikuti berbagai kegiatan seperti diskusi kebinekaan global, isu lingkungan, dan pencegahan kekerasan di sekolah.
Kegiatan ini diperkaya dengan dialog bersama tokoh agama dan masyarakat di Kampung Moderasi, serta ditutup dengan pagelaran seni budaya dari masing-masing daerah.
Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) adalah program tahunan yang telah berlangsung sejak 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, toleran, dan peduli terhadap isu-isu sosial. (P-bwl)