32.2 C
Jakarta
Friday, March 14, 2025

    Gara-gara perang Rusia-Ukraina produksi senjata Eropa melonjak

    Terkait

    PRIORITAS, 14/3/25 (Berlin): Produksi persenjataan negara-negara di Eropa mulai melonjak akibat dampak perang Rusia dan Ukraina. Sejumlah produsen senjata bahkan akan membeli stasiun kereta api untuk diubah menjadi pabrik senjata.

    Tidak hanya itu, industri sukucadang mobil akan diubah menjadi pabrik amunisi. Para pekerja pabrik otomotif pun akan dilatih menjadi tenaga dalam industri persenjataan, baik ringan maupun berat.

    Menurut CEO produsen senjata Jerman Rheinmetall, Armin Papperger, keputusan negara-negara Eropa untuk meningkatkan belanja militer dan mengurangi ketergantungan mereka terhadap Amerika Serikat (AS), adalah kesempatan meningkatkan secara masif bagi sektor pertahanan.

    “Sebuah era mempersenjatai kembali telah dimulai di Eropa yang akan membutuhkan banyak hal dari kita semua,” kata Papperger, dalam laporan tahunannya.

    Papperger memperkirakan negara-negara NATO Eropa dapat meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka hingga gabungan hampir 1 triliun Euro. Sebuah nilai yang fantastis. Demikian , seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Wall Street Journal, Jumat (14/3/25).

    Invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada 2022 telah memberi dorongan baru pada sektor pertahanan di Eropa, dengan Rheinmetall yang merupakan perusahaan pertahanan terbesar di Jerman, menjadi salah satu yang mendapatkan manfaatnya.

    Presiden AS Donald Trump juga telah menggoyang kepercayaan negara-negara Eropa terhadap komitmen keamanan jangka panjang. Sehingga mendorong pemimpin negara-negara di benua itu untuk meningkatkan belanja pertahanan.

    Rheinmetall mengatakan penjualannya secara keseluruhan naik menjadi 9,8 miliar euro atau $10,7 miliar tahun lalu, dari 7,2 miliar euro tahun sebelumnya, sebuah peningkatan sebesar 36 persen, seperti diberitakan VoA.

    Rekrut karyawan pabrik mobil

    Di antara negara-negara Eropa yang ingin meningkatkan kemampuan pertahanannya, Jerman berada di garis terdepan, yang ingin menebus kurangnya investasi selama bertahun-tahun.

    Kanselir Jerman yang baru, Friedrich Merz, telah mengungkap rencana untuk memobilisasi ratusan miliar euro dalam beberapa tahun mendatang untuk belanja pertahanan dan infrastruktur.

    Perusahaan pertahanan telah memperbesar eksistensi mereka di Jerman dalam cara yang belum pernah terlihat selama beberapa dekade.

    Produsen tank Prancis-Jerman, KNDS, baru-baru ini mengambil alih bekas kawasan industri kereta api di kota Goerlitz di bagian timur. Perusahaan pertahanan Jerman Hensoldt telah mempertimbangkan untuk merekrut karyawan dari pemasok mobil Continental dan Bosch menjadi pekerja pabrik senjata.

    Rheinmetall sendiri sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan dua pabrik di Jerman dari produksi suku cadang mobil ke manufaktur amunisi, karena permintaan terhadap amunisi melonjak.

    Untuk 2025, grup bisnis tersebut memperkirakan total pendapatannya, yang mencakup bisnisnya di sektor sipil, akan meningkat 25 hingga 30 persen. Dalam sektor pertahanan saja, angkanya dapat mencapai 35 hingga 40 persen.

    KNDS merupakan kemitraan antara KMW dan Nexter, dua perusahaan Eropa yang berfokus pada sistem persenjataan darat, yang berpusat di Jerman dan Prancis.

    Proses produksi mesin serta peralatan militer BAE Systems Bofors, juga meningkat. BAE Systems Bofors, sebuah perusahaan pertahanan yang berpusat di Swedia, mengkhususkan diri dalam produksi dan integrasi sistem persenjataan.

    Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Thales TCFP.PA akan memproduksi rudal multifungsi ringan untuk Ukraina. Thales mengatakan rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 6 kilometer dan dapat ditembakkan dari berbagai platform di darat, laut, dan udara.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini