29.5 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Gara-gara nyamuk 982 orang di Sri Lanka terancam kena hukuman

    Terkait

    PRIORITAS, 11/7/25 (Kolombo): Sebanyak 982 orang terancam mendapat hukuman denda membayar ribuan Rupee, gara-gara membiarkan nyamuk demam berdarah berkembang biak di rumah mereka.

    “Tindakan hukum pertama telah diambil terhadap 143 orang pada hari pembukaan Pekan Pengendalian Nyamuk Nasional”, kata Unit Pengendalian Demam Berdarah Nasional, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari media Sri Lanka, Ada Derana, hari Jumat (11/7/25).

    Pemerintah Sri Lanka telah menggelar Pengendalian Nyamuk Nasional.

    Karena itu, program dan inspeksi akan dilakukan di sepuluh distrik. Selama tiga hari pertama, inspeksi dilakukan di delapan distrik.

    Kementerian Kesehatan mengerahkan personel militer, polisi, keamanan sipil, dan inspektur kesehatan masyarakat.

    “Tahap awal sebanyak 22.318 lokasi telah diperiksa dan 4.481 di antaranya teridentifikasi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah”, ungkap Juru Bicara Media Unit Pengendalian Demam Berdarah Nasional Kementerian Kesehatan, Dokter Prasheela Samaraweera.

    Bisa denda 5000 rupee

    Artinya, 20 persen lokasi yang diperiksa ditemukan sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk—pada dasarnya, satu dari lima lokasi, jelas Dr. Samaraweera.

    Dengan demikian, 601 pemberitahuan merah telah dikeluarkan, sementara 143 kasus hukum telah diajukan ke petugas.

    Bentuk hukuman bagi pemilik rumah atau bangunan yang kedapatan jentik demam berdarah, biasanya dikenakan denda Rs.1000 hingga Rs.5000.

    “Hingga saat ini, 55 daerah berisiko tinggi telah diidentifikasi, dengan Distrik Ratnapura mencatat tingkat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah tertinggi”, kata dokter Samaraweera.

    Meskipun Pekan Pengendalian Nyamuk secara resmi dimulai hari ini, para pejabat telah melakukan kampanye kesadaran publik di tingkat divisi.

    144.255 tempat

    Sejak 30 Juni hingga 5 Juli 2025, tercatat tindakan hukum akan diambil terhadap 982 orang menyusul kampanye pengendalian nyamuk nasional yang dilakukan Kementerian Kesehatan, tulis Daily Mirror.

    Selama minggu khusus pengendalian nyamuk, otoritas kesehatan memeriksa total 144.250 tempat di seluruh negeri.

    Dari jumlah tersebut, 35.495 lokasi teridentifikasi berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

    Sebagai bagian dari kampanye, 3.812 pemberitahuan merah dikeluarkan untuk memperingatkan pemilik properti tentang risiko yang teridentifikasi.

    Dr. Preshila Samaraweera mengatakan, proses hukum akan dilakukan terhadap mereka yang gagal mematuhi langkah-langkah pencegahan,  dan membiarkan tempat mereka menjadi tempat berkembang biaknya penyakit.

    Ia juga mengatakan banyak sekolah teridentifikasi sebagai tempat potensial berkembang biaknya demam berdarah selama inspeksi.

    Oleh karena itu, para pejabat akan meluncurkan kampanye pemberantasan demam berdarah nasional di semua sekolah.

    Inisiatif yang disebut “Sekolah Bersih” ini bertujuan untuk memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk dan meningkatkan kesadaran di kalangan siswa dan staf

    Kasus terparah

    Sri Lanka pernah mengalami kasus wabah demam berdarah terparah pada tahun 2017 lalu.

    Jumlah infeksi demam berdarah sempat tembus di atas 100.000 kasus, dengan 296 orang meninggal.

    Demam berdarah memang endemik di sini, tetapi salah satu alasan peningkatan kasus yang dramatis adalah karena virus yang saat ini menyebar telah berevolusi dan masyarakat tidak memiliki kekebalan untuk melawan jenis baru tersebut,” ujar Novil Wijesekara, kepala kesehatan Palang Merah Sri Lanka, dalam sebuah pernyataan.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah adalah salah satu penyakit yang paling cepat berkembang di dunia, endemik di 100 negara, dengan sebanyak 390 juta infeksi setiap tahunnya.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini