PRIORITAS, 24/10/24 (London):Kaki seribu yang memiliki ukuran sebesar mobil ditemukan di pesisir timur laut Inggris.
Neil Davies, ilmuwan dari Universitas Cambridge di Inggris mengatakan, penemuan yang awalnya dilakukan tahun 2018 itu, merupakan sebuah kebetulan.
“Itu adalah penemuan yang benar-benar kebetulan. Cara batu besar itu jatuh, retak dan fosilnya terlihat dengan jelas, yang kebetulan ditemukan oleh salah satu mantan mahasiswa PhD kami saat berjalan lewat,” ungkap Davies dikutip dari Science Alert.
Fosil berusia 326 juta tahun ini menunjukkan jejak kelabang terbesar yang pernah ditemukan. Diperkirakan panjangnya sekitar 2,7 meter (hampir 9 kaki) dan hampir mirip dengan panjang sebuah mobil.
Fosil Sisa-sisa tersebut berasal dari genus Arthropleura yang kini telah punah, yaitu kelabang artropoda. Kelabang ini menjadikan kelas makhluk ini sebagai invertebrata terbesar yang pernah diketahui sepanjang masa.
Neil Davies menambahkan, penemuan menarik ini membutuhkan empat orang untuk mengangkat karena begitu besar.
“Itu adalah penemuan yang sangat menarik, tetapi fosilnya begitu besar sehingga butuh empat orang untuk membawanya ke atas tebing,” tambahnya.
Melansir dari Science Alert, bagian fosil yang ditemukan berukuran 75 sentimeter (hampir 30 inci), meskipun kelabang sebenarnya jauh lebih besar. Tim memperkirakan beratnya bisa mencapai sekitar 50 kilogram (110 pon).
Selain memecahkan rekor, fosil tersebut mengajarkan para ahli lebih banyak tentang lipan purba. Pada Periode Karbon, Inggris berada dekat dengan garis khatulistiwa, sesuai dengan temuan Arthropleura sebelumnya .
Namun, jenis lokasinya habitat hutan terbuka di dekat pantai berbeda.
Dua fosil Arthropleura jenis ini yang ditemukan di Jerman dan ukurannya lebih kecil.
Penemuan sebelumnya ini juga menunjukkan invertebrata cenderung hidup di sekitar rawa batu bara, area luas dengan biomassa dalam jumlah besar yang terbentuk sebagai gambut saat mati, yang akhirnya berubah menjadi batu bara.
Secara umum diterima artropoda, kelompok yang mencakup serangga dan kelabang, saat ini tidak dapat tumbuh sebesar ini secara fisik.
Pasalnya kadar oksigen tidak cukup tinggi untuk memfasilitasi metode pernapasan mereka pada ukuran yang lebih besar.
Akan tetapi, fosil ini berasal dari sebelum puncak oksigen atmosfer pada akhir periode Karbon dan Permian , saat konsentrasi oksigen di atmosfer hanya 23 persen, tidak jauh lebih tinggi dari 21 persen saat ini .
Hal ini menunjukkan peningkatan oksigen tidak mungkin menjadi satu-satunya faktor yang memungkinkan artropoda mencapai ukuran yang luar biasa.
Para peneliti menghubungkan ukuran Arthropleura dengan pola makan yang kaya nutrisi dan kurangnya predator.
“Meskipun kami tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang mereka makan, terdapat banyak kacang-kacangan dan biji-bijian bergizi yang tersedia di serasah daun pada saat itu, dan mereka bahkan mungkin merupakan predator yang memakan invertebrata lain dan bahkan vertebrata kecil seperti amfibi,” kata Davies.
Hewan Arthropleura hidup di sekitar khatulistiwa selama kurang lebih 45 juta tahun, dan punah selama Permian (299-252 juta tahun lalu). Alasan kepunahan tersebut tidak jelas, mungkin sebagian disebabkan oleh munculnya reptil yang akhirnya mengalahkan mereka.
Fosil tersebut ditemukan di batu pasir yang jatuh dari tebing, dan awalnya berada di saluran sungai.
Fosil tersebut kemungkinan merupakan bagian yang telah mengelupas dari rangka luar Arthropleura , yang akhirnya terisi pasir yang kemudian mengawetkannya.
Seperti yang ditunjukkan sedikitnya fosil Arthropleura raksasa, jenis pelestarian ini sangat langka dan setiap penemuan baru dapat mengajarkan kita lebih banyak lagi tentang bagaimana makhluk purba ini hidup dan berevolusi.
“Penemuan fosil kelabang raksasa ini jarang terjadi, karena setelah mereka mati, tubuh mereka cenderung tidak lagi terartikulasi, jadi kemungkinan besar fosil tersebut adalah karapas yang terlepas dari tubuh hewan tersebut saat tumbuh,” kata Davies seperti dilansir Mediaindonesia.com. (P-wr)— foto ilustrasi istimewa