Formatur Munas V IKAL tolak kepemimpinan Agum Gumelar, minta Gubernur Lemhannas lantik Ketua Umum yang baru. (dok. Sekretariat DPP IKAL)PRIORITAS, (9/12/2025) (Jakarta): Formatur Musyawarah Nasional (Munas) V Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas secara resmi menyampaikan pernyataan publik dalam acara Deklarasi Hasil Munas V yang digelar di Ruang Rapat Lantai 4, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.
Dalam deklarasi tersebut, Formatur Munas V menegaskan dua sikap resmi terkait arah kebijakan organisasi dan legitimasi kepemimpinan IKAL Lemhannas.
Pertama, formatur menolak kepemimpinan Jenderal (Purn) Agum Gumelar. Mereka menyebut kepengurusan DPP IKAL periode 2020–2025 telah berakhir pada 6 Oktober 2025, sehingga dianggap tidak lagi memiliki legitimasi bertindak atas nama organisasi.
Kedua, formatur mendeklarasikan hasil Munas V IKAL Lemhannas yang berlangsung pada 23 Agustus 2025 dan dinilai sah sesuai AD/ART, tata tertib, serta memenuhi kuorum. Dalam Munas tersebut, forum menetapkan tim formatur secara aklamasi dengan Ketua Formatur Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Dudung Abdurachman, yang juga ditetapkan sebagai Ketua Umum IKAL Lemhannas periode 2025–2030.
Seruan Persatuan dan Hindari Perpecahan
Formatur menekankan bahwa IKAL Lemhannas merupakan organisasi kekeluargaan dan tidak boleh terjebak dalam perebutan kepentingan.
“Seluruh anggota IKAL—DPD, DPA, PPRA, PPSA—harus kembali bersatu. Jagalah kehormatan organisasi dan jangan biarkan IKAL Lemhannas dipecah belah oleh kepentingan sempit,” tegas Ketua Formatur.
Sebagai langkah konstitusional, formatur juga mengajukan permohonan resmi kepada Gubernur Lemhannas RI selaku Ketua Dewan Pembina IKAL untuk menindaklanjuti hasil Munas V, termasuk melantik Ketua Umum IKAL Lemhannas 2025–2030 serta mengukuhkan kepengurusan DPP IKAL hasil munas tersebut.
“Kami berharap Gubernur Lemhannas menjaga kehormatan organisasi dan mengambil langkah bijaksana berdasarkan AD/ART, hukum, dan etika kebangsaan,” ujar formatur.
Komitmen IKAL untuk persatuan bangsa. Dalam deklarasinya, formatur kembali menegaskan peran strategis IKAL sebagai penjaga nilai Pancasila, kekuatan moral dan intelektual, serta pengawal ketahanan nasional. Mereka juga menyerukan dukungan bagi warga yang terdampak bencana di Sumatera (Aceh, Sumut dan Sumbar), Jawa Barat, dan wilayah lainnya.
“Saatnya kita menyingsingkan lengan membantu saudara-saudara yang dilanda banjir dan tanah longsor,” imbuhnya.(P-nr/bwl)
No Comments