PRIORITAS, 2/9/25 (Jakarta): Pemerintah buka suara soal hilangnya fitur live TikTok di Indonesia yang sempat bikin panik banyak pelaku usaha kecil.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamemkomdigi) Nezar Patria menyampaikan, pihaknya akan duduk bersama membahas penggunaan fitur live TikTok ini.
Nezar menegaskan diskusi akan fokus pada aspek keamanan bagi pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), dan masyarakat umum.
“Nantinya dalam diskusi kita mungkin akan membahas bagaimana fitur live report ini juga bisa digunakan dengan aman. Dengan aman bagi para UMKM dan juga bagi masyarakat umum,” kata Nezar Patria di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (2/9/25).
Menurut Nezar, pemerintah sudah menghubungi pihak TikTok untuk mencari kejelasan. Ia menyebut TikTok tengah melakukan evaluasi internal terkait fitur live yang tiba-tiba hilang.
“Kita akan coba bangun komunikasi dan kita juga memahami bahwa ada dampak terhadap UMKM dan kegiatan-kegiatan masyarakat yang menggunakan fitur live report,” ucap Nezar Patria.
Nezar juga menyampaikan keresahan pelaku UMKM yang selama ini menggantungkan penjualan lewat siaran langsung TikTok. Namun, ia menekankan masih ada fitur lain yang bisa digunakan untuk berjualan.
“Tapi jangan lupa bahwa ada fitur-fitur lain juga di TikTok yang masih aktif. Jadi untuk kegiatan UMKM bisa juga menggunakan fitur-fitur yang selama ini juga dipakai untuk berjualan,” ujarnya.
Bantah permintaan pemerintah
Pernyataan berbeda datang dari Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Ia menegaskan, penutupan fitur live TikTok bukan perintah dari pemerintah, melainkan keputusan langsung pihak TikTok.
“Live TikTok itu kami pun melihat pemberitahuan dari TikTok. Mereka menutup fitur itu secara sukarela, bukan karena permintaan pemerintah. Kami justru berharap ini tidak berlangsung lama,” ujar Meutya Hafid di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (31/8/25).
Meutya menambahkan, jika situasi keamanan nasional kembali kondusif, maka fitur live TikTok bisa segera aktif lagi.
“Kalau situasi berangsur baik, mudah-mudahan fitur live TikTok bisa kembali lagi,” katanya.
Dia juga menyoroti dampak besar hilangnya fitur tersebut terhadap UMKM. Ia mengakui banyak pelaku usaha kecil kehilangan sarana utama berjualan.
“Kami memahami ada UMKM yang terdampak karena tidak bisa berjualan secara live. Mudah-mudahan mereka tetap bisa beradaptasi dengan e-commerce tanpa live. Sekali lagi kita berdoa kondisi membaik agar fitur ini segera kembali,” tandas Meutya. (P-Khalied M)