25 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

    Filipina temukan banyak drone bawah air China yang memata-matai lokasi strategis

    Terkait

    PRIORITAS, 15/4/25 (Manila): Lima drone (pesawat nirawak) bawah air buatan China yang ditemukan nelayan Filipina, ternyata mampu mengumpulkan informasi yang dapat membantu dalam perang bawah air. Militer Filipina mengungkapkan setidaknya satu drone telah mengirimkan sinyal ke daratan China.

    Pengungkapan ini menyusul konfrontasi selama berbulan-bulan antara Filipina dan China di Laut China Selatan yang disengketakan, dan terjadi saat Manila bersiap untuk latihan militer skala besar dengan sekutu, Amerika Serikat, bulan ini.

    “Drone-drone tersebut ditemukan di lokasi-lokasi yang penting secara strategis dalam pertahanan dan keamanan,  tidak hanya bagi negara tetapi juga untuk navigasi maritim internasional”, kata pejabat militer Filipina kepada wartawan di Manila, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari ABS-CBN, hari Selasa malam (15/4/25).

    Menurut Laksamana Muda Roy Vincent Trinidad, pengumpulan data drone tersebut memiliki tujuan “di luar navigasi”. Ini mengindikasikan informasi tersebut dapat digunakan untuk “perang bawah air”, mendeteksi ancaman dan menguji persenjataan di bawah permukaan.

    “Berdasarkan studi teknis forensik kartu SIM yang ditemukan pada salah satu dari lima drone, kontak terakhir kartu itu berada di daratan China,” ungkap Trinidad, yang menjabat sebagai juru bicara angkatan laut untuk masalah Laut China Selatan.

    Miliki SIM Card China

    Tiga drone ditemukan di lepas pantai utara Luzon, termasuk dua di dekat Selat Balintang di selatan Taiwan. Dua lainnya diambil dari apa yang diidentifikasi sebagai “titik rawan kritis”, satu di dekat Pulau Masbate di Filipina tengah dan satu lagi di dekat pulau selatan Mindanao.

    “Ada kemungkinan 55 hingga 80 persen bahwa ini dikerahkan oleh Partai Komunis Tiongkok,” kata Trinidad dalam jumpa pers di Camp Aguinaldo di Kota Quezon.

    Trinidad mengatakan drone bawah air itu memiliki tanda China dan komponennya dibuat di China.

    “Satu drone memiliki SIM Card telekomunikasi China. Yang lainnya memiliki tanda yang dirusak untuk mencegah rekayasa balik atau menyembunyikan identitas sumbernya,” papar Trinidad.

    Trinidad mengatakan perangkat tersebut dapat menimbulkan implikasi keamanan, karena dapat digunakan untuk mempelajari medan bawah laut Filipina.

    “Ada sensor CTD atau sensor konduktivitas, suhu, dan kedalaman. Semua informasi ini memiliki kegunaan komersial, untuk penelitian ilmiah, untuk tujuan akademis. Informasi ini juga memiliki kegunaan ganda untuk keperluan militer”, jelasnya.

    Sangat mengkhawatirkan

    Dalam sebuah forum di Kota Quezon, Dewan Maritim Nasional (NMC) mempertanyakan penemuan pesawat tak berawak di perairan Filipina.

    “Mengapa mereka ada di sini atau mengapa mereka ada di sini? Sekali lagi, untuk tujuan militer dan non-militer. Sekali lagi, itu untuk pengumpulan intelijen, baik militer maupun non-militer… Sejauh itulah mereka ingin memasuki wilayah kami,” kata juru bicara NMC, Alexander Lopez.

    Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional menganggap insiden itu sangat mengkhawatirkan.

    “Ini benar-benar menunjukkan seberapa luas operasi di Filipina. Kami telah menangkap beberapa agen Tiongkok… yang melakukan berbagai jenis kegiatan spionase, dan sekarang, kami memiliki peralatan ini yang juga digunakan untuk intelijen,” kata asisten direktur jenderal NSC Jonathan Malaya.

    Drone-drone tersebut ditemukan sejak tahun 2022 hingga 2024. Sampai sejauh ini, Kedutaan Besar China tidak segera menanggapi permintaan komentar.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini