PRIORITAS, 27/08/25 (Manado) : Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus mengapresiasi 67 tahun perjalanan Fakultas Hukum (FH) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) sebagai perjuangan sarat dedikasi dan ketangguhan.
Demikian diungkapkan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur, Victor Mailangkay, saat merayakan Dies Natalis ke-67, Selasa (26/8/2025).
Gubernur Yulius berharap FH Unsrat senantiasa menjadi yang terdepan, terus berinovasi, dan berkomitmen penuh dalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi, demi mewujudkan visi besar fakultas dan Universitas Sam Ratulangi.
Dalam semangat Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, gubernur mengatakan setiap pilar dalam tema tersebut sejatinya bertumpu pada hukum.
Kedaulatan kita tegak melalui hukum yang kuat; kesejahteraan rakyat dijamin oleh hukum yang berpihak pada keadilan; dan kemajuan bangsa dipacu oleh regulasi hukum yang visioner.
Karena itu, gubernur berharap misi yang diemban dunia pendidikan hukum adalah mencetak para patriot hukum yang siap mengawal setiap pilar dari visi besar bangsa tersebut.
Secara khusus, Gubernur Yulius memberikan apresiasi yang tinggi atas tema yang diangkat, yaitu “Dignity and Integrity”.
“Dua kata itu bukan sekadar slogan, tapi pilar fundamental yang harus menjiwai setiap insan hukum,” kata gubernur seperti dibacakan Wagub Victor.
Dignity atau martabat adalah kehormatan yang dijaga dalam menegakkan hukum, memastikan setiap individu diperlakukan secara manusiawi.
Sementara Integrity atau integritas adalah kompas moral yang menjaga konsistensi antara ucapan dan perbuatan, antara pengetahuan hukum dan keberanian menegakkan kebenaran.
Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi, kita dihadapkan pada tantangan spesifik: hoaks yang mengaburkan kebenaran, krisis kepercayaan publik yang mengancam wibawa lembaga, dan teknologi yang rawan disalahgunakan untuk kejahatan.
Dia mengatakan hal ini bukan lagi sekadar isu sosial, melainkan medan pengujian sesungguhnya bagi profesi hukum.
“Maka, setiap alumni dan mahasiswa hukum harus menjadi bentengnya. Baik sebagai hakim, jaksa, pengacara, maupun birokrat, martabat dan integritas adalah senjata utama kita. Keduanya menjadi kompas untuk membedakan fakta dari fiksi, menjadi teladan membangun kembali kepercayaan, dan menjadi fondasi etika dalam menghadapi disrupsi digital,” urainya.
Tanpa keduanya, hukum akan lumpuh, hanya menjadi kumpulan aturan tanpa jiwa yang kehilangan esensinya sebagai mercusuar keadilan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sendiri, kata gubernur, berkomitmen mendukung kemajuan pendidikan tinggi di daerah ini.
Karenanya dia mengajak seluruh civitas akademika Fakultas Hukum Unsrat terus bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Mari kita perkuat kerja sama dalam penyusunan regulasi daerah yang inovatif, peningkatan literasi hukum masyarakat, serta dalam mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia sebagaimana misi ke-2 dalam Asta Cita pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Utara. Sinergi ini adalah kunci untuk akselerasi pembangunan daerah yang progresif,” paparnya.
Di usia ke-67 ini, gubernur menyatakan harapan seluruh civitas terpatri membawa Fakultas Hukum Unsrat semakin jaya, adaptif terhadap perubahan, dan setia pada pendirian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mari, kita songsong masa depan dengan optimisme, karena hukum yang berwibawa adalah fondasi negara yang kuat. Bersama, kita Menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan, demi Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Acara ini menghadirkan Rektor Unsrat, Oktavian Berty Alexander Sompie, para Dekan serta Civitas Alademika FH.(P-dg)