26.9 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025
spot_img

    FBI catat sejarah, sita bom rakitan terbesar di peternakan Virginia

    Terkait

    Ilustrasi bom. (Dok Antara)

    PRIORITAS, 1/1/25 (Washington): Sebuah area peternakan di Isle of Wight, Virginia, digerebek FBI. Operasi ini dilakukan pada akhir Desember 2024 di kediaman Brad Spafford, seorang pria berusia 36 tahun.

    Berdasarkan dokumen pengadilan, temuan ini merupakan gudang alat peledak lengkap terbesar yang pernah ditemukan oleh FBI.

    Ya, dalam operasi tersebut, FBI berhasil mencatat sejarah setelah menyita lebih dari 150 bom rakitan.

    Dilaporkan, bom-bom rakitan tersebut, termasuk jenis bom pipa yang beberapa di antaranya diberi label mematikan dan diikatkan pada rompi, ditemukan dalam penggeledahan menyeluruh.

    Bermula dari laporan seorang tetangga

    Selanjutnya, Spafford ditangkap pada 17 Desember 2024 setelah penyelidikan panjang sejak awal 2023. Penyelidikan bermula dari laporan seorang tetangga yang mencurigai Spafford menimbun senjata dan bom rakitan.

    DIsebutkan, dalam laporan tersebut, tetangga mengatakan, Spafford pernah menyebutkan rencana memasang menara berputar di atap rumahnya untuk senapan kaliber besar.

    Diketahui, selama penggeledahan, FBI menemukan buku catatan berisi resep bahan peledak dan senyawa berbahaya seperti hexamethylene triperoxide diamine (HMTD). HMTD ialah bahan peledak mudah menguap yang pernah digunakan dalam serangan teroris besar, termasuk pengeboman di London pada 2005.

    Di samping itu, dokumen menunjukkan, Spafford menggunakan gambar Presiden AS Joe Biden sebagai sasaran tembak dan secara terbuka mendukung pembunuhan politik.

    Terkait itu, Spafford saat ini menghadapi dakwaan kepemilikan senjata ilegal. Namun, jaksa federal menyatakan, ia kemungkinan akan dikenakan dakwaan tambahan terkait bom rakitan. Setiap dakwaan dapat membawa ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun. (P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini