PRIORITAS, 5/11/24 (Flores):
Ribuan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur berhasil dievakuasi ke tempat pengungsian.
Tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) sudah berhasil mengevaluasi sebanyak 1.403 orang termasuk sembilan yang meninggal dan satu orang kritis, pada Senin (4/11/24) malam.
“Sembilan orang yang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dari Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” ujar Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Senin (4/11/24).
Kesembilan korban meninggal dunia tersebut antara lain; Kanisius Laga Lajar (pria), Agustina Luo Luon (wanita), Andreas Baha Lajar (pria), Paskalis Yohanes Goe Lajar (pria), Theresia Toja (wanita), Yohanes Baha Buto (pria), Yosefina Kedang (wanita), Nikolin Pajo (wanita), dan Yohanes Witin (pria).
Â
Menurut Edy Prakoso, bahwa 1.403 orang itu adalah jumlah pengungsi yang berdasarkan data tercatat di lapangan sampai dengan pukul 20.00 Wita. Masing-masing dari mereka diungsikan ke pengungsian di Desa Bokang Wolomatang dan Desa Konga Kecamatan Titehena, Flores Timur.
Sementara sembilan orang yang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dari Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Sementara seorang korban bernama Andi terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandes di Larantuka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur Fredy Moat Aeng, Senin, mengatakan, jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan,” ujarnya.
Basarnas yang sedikitnya mengerahkan 20 petugas dari Kantor SAR Maumere itu, saat ini masih bersiaga di posko penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki bersama dengan ratusan petugas dari BPBD, TNI, Polri hingga tim Tagana sehingga bisa cepat mengantisipasi bila ada bencana susulan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari menyatakan pihaknya sudah mendirikan posko utama di Flores Timur. Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga usai erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Senin dini hari tadi, diharapkan segera melapor kepada petugas yang bersiaga di posko tersebut untuk dapat dilakukan pencarian maupun pertolongan.
Dilansir dari Antara, demi keselamatan bersama, BNPB atas rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM melarang siapapun untuk beraktivitas pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki kecuali tim petugas SAR gabungan.
BNPB berkomitmen dalam waktu 2×24 jam, bantuan logistik barang kebutuhan pokok, perlengkapan pengungsian,hingga bantuan anggaran dapat disalurkan dengan jumlah yang lebih memadai agar beban para korban erupsi semakin diringankan. (P-wr)— foto ilustrasi istimewa.
