PRIORITAS, 18/4/25 (Naples): Empat orang turis tewas dan satu orang mengalami luka serius, ketika sedang berwisata dengan kereta gantung di puncak gunung Naples, Italia Selatan. Kabel traksi putus sehingga kabin kereta mereka jatuh ke tanah.
“Apa yang terjadi adalah tragedi yang tak terbayangkan dan tak terduga,” kata pemimpin perusahaan transportasi umum EAV, Umberto De Gregorio, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Jumat (18/4/25). EAV adalah pengelola layanan kereta gantung tersebut.
Para turis yang tewas itu terdiri dari dua wisatawan Inggris yang sedang berlibur, satu turis Israel dan korban tewas lainnya adalah operator kereta gantung dari kota terdekat. Satu korban lainnya, juga warga Israel, yang sempat terlempar keluar dari kereta, berhasil ditemukan dalam keadaan masih hidup, namun cukup kritis.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, kabin kereta gantung itu terlihat melaju dengan kecepatan sangat tinggi, tidak seperti biasanya. Kereta itu sempat menabrak tiang listrik sebelum akhirnya jatuh ke tanah di hutan Naples.
Tim darurat dari kota langsung diterjunkan untuk melakukan penyelamatan dalam cuaca buruk dan berkabut.
“Sebanyak empat orang turis ditemukan sudah tewas di dalam kabin yang hancur. Sementara orang kelima yang terlempar keluar berhasil dievakuasi dengan helikopter, namun dalam kondisi serius”, kata petugas layanan penyelamatan gunung dan pemadam kebakaran setempat.
Kabel traksi putus
Kecelakaan itu terjadi saat kereta gantung mendekati stasiun pendaratan Monte Faito, puncak sekitar 45 km (28 mil) di tenggara kota, yang menawarkan pemandangan Naples dan Vesuvius bagi para pendaki.
Gubernur Campania, Vincenzo De Luca, mengatakan “dua pasangan turis” berada di kabin, ketika bencana terjadi tak lama setelah pukul 3 sore di sepanjang jalur kereta gantung, yang menghubungkan kota Castellammare di Stabia dengan puncak gunung Naples.
“Kabel traksi putus, rem darurat di hilir berfungsi, tetapi tampaknya rem pada kabin mengalami kerusakan, saat memasuki stasiun di puncak Faito”, ungkap walikota Castellammare di Stabia, Luigi Vicinanza, kepada wartawan.
Kabin lain yang berisi 16 turis terpaksa berhenti di udara dekat kaki gunung. Para penumpang akhirnya dievakuasi satu per satu dengan sabuk pengaman turun dari kabin, sebagaimana ditunjukkan dalam rekaman di RAI TV dan media lainnya.
Gubernur De Luca mengatakan kabut dan angin kencang menghambat penyelamatan. Meski begitu, regu penyelamat tetap berusaha mengevakuasi para korban, serta penumpang di kereta lain.
Layanan kereta gantung tersebut sebenarnya baru saja dibuka kembali untuk musim semi dan musim panas sepuluh hari sebelumnya.
“Kereta gantung tersebut telah ditutup selama bertahun-tahun, kemudian diaktifkan kembali pada tahun 2017, dan pekerjaan renovasi telah dilakukan”, ungkap Gubernur.
Kecelakaan kedua
Media lokal melaporkan, Kantor Kejaksaan Umum Torre Annunziata telah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
“Kemungkinan besar kabin itu turun dengan kecepatan tinggi dan menghantam tiang pusat, sekarang kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk menolong yang terluka”, kata Gubernur.
Angelo Lustro, sekretaris jenderal serikat pekerja CGIL berkata: “Kita tengah menghadapi tragedi yang membuat kita terengah-engah dan tak bisa berkata apa-apa.”
Ia menambahkan sekarang adalah saatnya untuk berkabung bagi para korban tragedi yang sangat besar ini. “Kemudian akan tiba saatnya untuk memastikan penyebabnya dan siapa yang bertanggung jawab”, ujar Angelo Lustro.
Menteri Kebudayaan Italia, Alessandro Giuli menyampaikan belasungkawa kepada para korban, dengan mengatakan Monte Faito adalah tempat yang simbolis. Sebagai penjaga keindahan alam. “Melihat tempat ini, hari ini merupakan pemandangan tragedi yang sangat menyedihkan bagi kami,” katanya dengan nada prihatin.
Ini adalah tragedi kereta gantung kedua di Italia. Pada tahun 2021 lalu sebannyak 14 orang tewas, ketika kereta gantung yang menghubungkan Danau Maggiore utara dengan gunung di dekatnya jatuh ke tanah. (P-Jeffry W)