CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk duduk saat Presiden terpilih AS Donald Trump bertemu dengan anggota DPR dari Partai Republik di Capitol Hill di Washington, AS, 13 November 2024 lalu. (Foto Reuters)
PRIORITAS, 8/12/24 (Washington): Mengejutkan memang. Sebab, tiba-tiba Elon Musk dalam akun X atau Twitternya memberikan komentar, Singapura dan beberapa negara lainnya akan mengalami ‘kepunahan’.
Ia beralasan, ini imbas tingkat fertilitas yang menurun pada negara-negara tertentu.
Diketahui, pernyataan Elon Musk ini bermula ketika ia membalas komentar dari Mario Nawfal (influencer di X) yang mengatakan, Singapura mengalami krisis bayi. Dia mereferensi data yang dipaparkan oleh Newsweek.
“Krisis Bayi di Singapura: Akankah Robot Menyelamatkan?” kutip tweet Nawfal.
Selanjutnya ia menyebutkan, angka kelahiran di Singapura telah mencapai titik terendah yakni hanya 0,97 anak per perempuan. Angka ini jauh di bawah 2,1 yang dibutuhkan untuk menopang populasi.
“Artinya? Lebih banyak Lansia, lebih sedikit pekerja, dan tenaga kerja menyusut. Dari pabrik hingga pengiriman makanan, robot menggantikan tenaga manusia yang kurang memadai,” ujarnya.
“Pada tahun 2030, hampir satu dari empat warga Singapura akan berusia di atas 65 tahun, dan rasio dukungan telah anjlok menjadi empat pekerja dewasa per Lansia. Pada tahun 2014, rasionya adalah enam,” lanjutnya.
Densitas robot terbanyak kedua dunia
Nawfal kemudian memaparkan, pemerintah Singapura meminta lebih banyak penyerapan tenaga kerja untuk orang tua dan mencoba untuk beralih ke pemakaian robot.
Diketahui, Singapura merupakan negara dengan densitas robot terbanyak kedua di dunia.
Akhirnya tweet ini dibalas oleh Elon Musk dengan satu kalimat singkat. “Singapore (and many other countries) are going extinct (Singapura (dan banyak negara lainnya) sedang menuju kepunahan),” tulis pendiri SpaceX dan Tesla tersebut, dikutip CNBCIndonesia.com dan Beritaprioritas.com, Minggu (8/12/24). (P-jr)