PRIORITAS, 21/5/25 (Amerika, Serikat): Elon Musk mengkritik salah satu kebijakan andalan Presiden AS Donald Trump, meski dikenal sebagai sekutu dekatnya. Ia menyatakan kecewa dengan rancangan undang-undang besar yang baru saja lolos di DPR AS, berisi pemotongan pajak triliunan dolar dan peningkatan anggaran pertahanan.
Dalam wawancara dengan CBS, Musk menyebut rencana itu justru memperbesar defisit anggaran dan melemahkan upaya tim efisiensi pemerintahan (Doge) yang pernah dipimpinnya. Musk sebelumnya ditunjuk sebagai penasihat pemangkasan anggaran, termasuk menghentikan bantuan luar negeri, sebelum memutuskan mundur.
Musk juga menyindir julukan Trump terhadap RUU tersebut, menyatakan, “Sebuah RUU bisa besar atau indah, tapi tidak keduanya.” RUU itu diperkirakan akan menambah defisit sekitar 600 miliar dolar pada tahun fiskal mendatang seperti dilansir oleh BBC.
Komentar Musk menyoroti ketegangan di internal Partai Republik terkait kebijakan fiskal Trump, mencakup perpanjangan pemotongan pajak 2017, anggaran besar untuk pertahanan, serta pendanaan deportasi massal.
Jarak antara Musk dan Trump semakin tampak setelah Musk menyatakan akan mengurangi donasi politik dan fokus pada Tesla selama lima tahun ke depan. Ia juga membela langkahnya memangkas ribuan pekerja federal, meskipun menimbulkan protes, boikot, dan penurunan penjualan Tesla. “Saya melakukan apa yang perlu dilakukan,” ujarnya. (P-Gio R)