25 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

    Ekstremis pendukung Palestina mengaku pelaku bom Athena

    Terkait

    PRIORITAS, 14/4/25 (Athena): Kelompok ekstremis baru bernama ‘Perjuangan Kelas Revolusioner’ pendukung Palestina mengaku bertanggung jawab atas bom, yang meledak di dekat kantor Hellenic Train di Athena Yunani, operator layanan kereta api utama Yunani. Mereka juga bertanggung jawab atas bom lain di dekat Kementerian Tenaga Kerja pada awal Februari.

    Ledakan pada Jumat malam lalu mengakibatkan kerusakan kecil dan tidak ada korban luka. Para pelaku telah memperingatkan ledakan tersebut, dengan menghubungi dua organisasi media sekitar 40 menit sebelum ledakan terjadi.

    Para pelaku menjelaskan alasan tindakan mereka melakukan serangan bom, karena sebagai bagian dari perjuangan bersenjata melawan negara.

    “Mendedikasikan pengeboman tersebut, untuk rakyat Palestina dan perlawanan heroik mereka”, kata ekstrimis tersebut dalam posting panjang di situs web Athens.indymedia.org, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Senin (14/4/25).

    Kelompok itu juga memberi penghormatan kepada Kyriakos Xymitiris, seorang pria yang terbunuh tahun lalu ketika alat peledak yang ia rakit meledak di sebuah apartemen di pusat kota Athena.

    Kemarahan publik

    Ledakan itu juga terjadi di tengah kemarahan publik yang meluas,  atas bencana kereta api terburuk di Yunani pada tahun 2023 lalu.

    Saat itu sebanyak  57 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, ketika kereta barang dan kereta penumpang yang melaju dari arah berlawanan, secara tidak sengaja diletakkan pada jalur sama.

    Kecelakaan maut itu menyingkapkan kelemahan parah dalam sistem kereta api Yunani, termasuk program keselamatan. Hal ini telah memicu protes massa yang dipimpin keluarga korban, terhadap pemerintah konservatif negara itu pada peringatan dua tahun kecelakaan itu.

    Dalam pernyataan semacam manifesto, Perjuangan Kelas Revolusioner menghubungkan kecelakaan tersebut, dengan apa yang disebut sebagai kaum kapitalis “membunuh” kelompok proletar di tempat kerja.

    Yunani memiliki sejarah panjang kekerasan bermotif politik sejak tahun 1970-an, dengan kelompok ekstremis domestik yang melakukan pengeboman skala kecil, tetapi jarang menyebabkan cedera.

    Sementara kelompok-kelompok yang paling aktif pada tahun 1980-an dan 1990-an dibubarkan, kelompok-kelompok kecil baru telah muncul. Pihak berwenang menyebut mereka sebagai generasi baru ekstremis domestik.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini