PRIORITAS, 15/4/25 (Jakarta): E-SIM mulai banyak digunakan masyarakat Indonesia sebagai alternatif kartu SIM fisik. Teknologi ini tertanam langsung ke perangkat, memungkinkan pengguna mengaktifkan jaringan seluler tanpa perlu memasukkan kartu SIM tradisional.
E-SIM atau embedded SIM merupakan chip digital yang ditanam dalam perangkat elektronik seperti smartphone, smartwatch, serta tablet. Berbeda dari kartu SIM konvensional, e-SIM dapat diatur ulang dari jarak jauh, memungkinkan pengguna berpindah operator tanpa mengganti kartu fisik.
Kelebihan utama
Adapun kelebihan utama e-SIM terletak pada kemudahan aktivasi, terutama saat bepergian ke luar negeri. Pengguna cukup memindai kode QR atau mengunduh profil operator tanpa harus datang ke gerai. Selain itu, e-sim memberikan ruang tambahan pada perangkat, membantu produsen menghadirkan desain lebih ramping serta tahan air.
E-SIM juga mendukung penggunaan dual SIM lebih praktis, khususnya bagi pekerja yang menggunakan nomor pribadi serta bisnis dalam satu perangkat. Dalam kondisi darurat atau kerusakan fisik pada perangkat, e-sim meminimalkan risiko kehilangan kartu SIM karena data tetap tersimpan digital.
Kekurangannya
Namun, e-SIM memiliki kekurangan. Tidak semua perangkat mendukung teknologi ini. Pengguna juga masih terbatas pada operator yang menyediakan layanan e-SIM. Proses pemindahan profil ke perangkat baru juga dinilai kurang fleksibel jika dibandingkan dengan memindahkan kartu fisik.
Meski begitu, tren adopsi e-SIM diprediksi terus meningkat seiring makin banyaknya perangkat kompatibel serta dukungan operator. Transformasi digital mendorong kebutuhan akan solusi komunikasi yang lebih praktis, cepat, serta efisien. (P-*r/Zamir A)