PRIORITAS, 6/8/25 (Tel Aviv): Sejumlah bukti rekayasa tentang kelaparan di Jalur Gaza akhirnya mulai terkuak. Warga dunia ternyata telah ditipu fotografer anti-Israel, yang sengaja merekayasa foto kelaparan warga di Jalur Gaza.
Suratkabar Jerman, dengan gamblang menyebutkan foto-foto kelaparan dan keputusasaan di Jalur Gaza ternyata dipentaskan atas kerja sama dengan militan Hamas.
Süddeutsche Zeitung mengungkap foto-foto warga Jalur Gaza yang memegang pot dan loyang kosong berpose di depan fotografer. Padahal penduduk sipil tersebut tidak sedang antre untuk mendapatkan bantuan pangan.
Suratkabar Jerman, Bild, mencatat salah satu fotografer tersebut adalah Anas Zayed Fatiyeh. Ia ternyata anti-Israel dan bekerja untuk kantor berita Turki. Ia memiliki konten media sosial dengan tulisan–tulisan anti-Israel.
Meskipun surat kabar tersebut mengakui kemungkinan ancaman kelaparan di Jalur Gaza, para pakar sudah memperingatkan adanya manipulasi foto.
Foto-foto tersebut dimaksudkan untuk menutupi bukti foto-foto kejam militan Hamas dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Asosiasi Jurnalis Jerman (DJV) mengeluarkan peringatan kepada pengelola media tentang upaya manipulasi melalui foto pers.
“Semua pihak yang terlibat dalam perang ini — termasuk media lokal dan internasional serta badan intelijen — menggunakan kekuatan citra yang belum pernah ada sebelumnya untuk membentuk persepsi publik”, kata Ketua DJV, Mika Beuster, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Rabu (6/8/25).
Diduga dibayar
Süddeutsche Zeitung Jerman mengatakan foto-foto rekayasa itu adalah hasil laporan investigasi tim mereka, yang mengungkap bagaimana militan Hamas memanipulasi citra kehidupan di Jalur Gaza, untuk membentuk opini internasional.
Laporan tersebut merinci bagaimana kelompok militan Hamas menggunakan para jurnalis, untuk menampilkan citra kelaparan dan keputusasaan di Jalur Gaza.
Militan Hamas sengaja menggunakan fotografer profesional, yang meliput perang dengan Israel.
Surat kabar Jerman menekankan banyak foto anak-anak kurus kering di Jalur Gaza yang beredar luas, ternyata tidak mencerminkan kondisi terkini secara akurat.
Beberapa foto sama sekali bukan dari Gaza, sementara foto lain justru menampilkan anak-anak yang menderita penyakit kronis, yang tidak terkait dengan perang dengan Israel.
Salah satu bukti foto yang diperoleh surat kabar tersebut, menunjukkan para fotografer mengarahkan warga Gaza untuk berpose seolah-olah mereka sedang mengantre makanan sambil memegang loyang bahkan ember.
Ada dugaan para warga sipil tersebut dibayar untuk dieksploitasi para wartawan yang anti-Israel.
Menurut surat kabar Bild Jerman, fotografer di Jalur Gaza, Anas Zayed Fatiyeh, yang dianggap banyak media internasional sebagai sumber terpercaya, ternyata telah sering merekayasa adegan foto.
Artikel tersebut menyatakan Fatiyeh, secara efektif mempropaganda penderitaan Palestina demi militan Hamas.
Menipu media besar dunia
Gambar-gambar rekayasa tersebut telah menjangkau dan memengaruhi dunia, membentuk opini publik dan politik — meskipun seringkali menyesatkan.
Foto-foto yang dipermasalahkan tidak hanya diterbitkan Bild, tetapi juga ikut menipu media-media besar dunia seperti BBC, CNN, New York Magazine, dan lainnya.
“Foto-foto itu dimaksudkan untuk menggambarkan kekacauan, kehancuran, dan kelaparan,” kata laporan itu, seraya mencatat Fatiyeh membagikan foto-foto yang sama beserta unggahan yang menyerukan “Bebaskan Palestina” dan menyatakan “Persetan dengan Israel.”
Bild juga melaporkan fotografer tersebut bekerja untuk Anadolu Agency, yang melapor langsung kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan — seorang pendukung militan Hamas yang dikenal luas dan kritikus Israel yang blak-blakan.
Menyusul laporan tersebut, Bild menghubungi kantor berita dan foto di seluruh dunia.
Banyak yang merespons dengan berjanji untuk memutuskan hubungan dengan fotografer tersebut dan menerapkan pemeriksaan foto dan kontributor yang lebih ketat ke depannya.
Menyesatkan
Surat kabar Bild Jerman, menyebutkan foto-foto dari jurnalis tersebut sudah menyesatkan publik dunia karena dianggap kredibel.
Süddeutsche Zeitung mencatat foto-foto rekayasa dalam beberapa minggu terakhir, menunjukkan persis apa yang militan Hamas ingin dunia lihat, yaitu penduduk sipil di Jalur Gaza yang menderita akibat kampanye militer Israel.
Laporan tersebut menimbulkan pertanyaan serius tentang keaslian beberapa visual tersebut, dengan menyatakan beberapa gambar disajikan dalam konteks yang salah atau menyesatkan.
“Banyak gambar anak-anak yang kelaparan atau sakit kemungkinan besar direkayasa atau diambil di luar konteks. Subjeknya diposisikan dengan cara tertentu atau dipasangkan dengan keterangan menyesatkan yang menyentuh memori visual dan emosi kita”, jelas seorang sejarawan dan pakar fotografi, yang telah mengunjungi wilayah Jalur Gaza secara langsung.(P-Jeffry W)
No Comments