31.1 C
Jakarta
Thursday, February 6, 2025

    Duka Swedia setelah penembakan paling mematikan di sebuah sekolah, 11 orang tewas termasuk pelaku

    Terkait

    PRIORITAS, 6/2/25 (Orebro, Swedia): Polisi Swedia mengatakan pada Kamis (6/2/25), mereka masih menyelidiki motif di balik penembakan massal paling mematikan di negara itu, sementara media lokal mulai melaporkan rincian tentang pria bersenjata itu.

    Peristiwa memilukan itu terjadi di sebuah sekolah di Swedia Tengah saat para siswa sedang belajar pada Selasa (4/2/25) pukul 12.33 waktu setempat. Sebelas orang dinyatakan meninggal dalam peristiwa itu, termasuk pelaku.

    Dikabarkan, peristiwa itu terjadi di Campus Risbergska di Orebro, sekitar 200 km dari ibu kota Swedia, Stockholm. Semua korban tewas ditemukan di dalam gedung sekolah yang digambarkan polisi sebagai “sekolah besar dengan banyak ruang untuk dijelajahi.”

    Tersangka, yang disebutkan dalam laporan sebagai pria lokal berusia 35 tahun Rickard Andersson, dilaporkan sebagai mantan siswa sekolah tersebut. Sebelas orang tewas dalam penembakan itu, termasuk penyerang, dengan sedikitnya enam orang lainnya terluka.

    Serangan itu telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negeri. Raja Carl XVI Gustaf pada hari Rabu mengatakan, “Seluruh Swedia sedang berduka.”

    Pihak berwenang masih belum merilis rincian tentang korban tewas dan luka-luka. Pejabat kesehatan mengatakan tiga wanita dan dua pria berada dalam kondisi kritis tetapi stabil, sementara seorang wanita lainnya dirawat karena luka ringan.

    Polisi menolak untuk mengonfirmasi laporan media yang menyebut Andersson sebagai tersangka. Polisi Orebro mengatakan mereka telah mengidentifikasi tersangka tetapi “belum akan mempublikasikan namanya, karena penyelidikan”.

    Terduga pelaku penembakan diidentifikasi sebagai Rickard Andersson (35 tahun). (BBC News)

    Mereka belum mengatakan bagaimana dia meninggal tetapi mengindikasikan pada hari Rabu bahwa dia kemungkinan besar bunuh diri setelah baku tembak dengan polisi.

    Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki mengapa pria bersenjata itu memilih untuk menyerang pusat pendidikan orang dewasa Risbergska. Surat kabar Swedia, Aftonbladet, melaporkan tersangka sebelumnya terdaftar di sekolah tersebut tetapi tidak menghadiri kelas sejak 2021.

    Polisi pada hari Selasa mengatakan tersangka tidak memiliki hubungan yang jelas dengan geng dan tampaknya tidak termotivasi oleh ideologi. Mereka juga tidak percaya serangan itu dimotivasi oleh terorisme.

    “Kami akan kembali pada apa motifnya,” kepala polisi setempat, Roberto Eid Forest, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu.

    Media lokal melaporkan, tersangka tidak memiliki hukuman sebelumnya. Ia juga memperoleh senjatanya secara legal.

    Penyiar publik Swedia, SVT, menyatakan itu adalah senjata berburu, sementara Radio Swedia mengatakan polisi telah mendaftarkan senjata itu sebagai senjata api otomatis. Penyerang diidentifikasi media Swedia sebagai Rickard Andersson (35 tahun).

    Kepala polisi setempat, Forest, membela keterlambatan pihak berwenang dalam merilis informasi akurat tentang jumlah korban tewas dan luka-luka. Ia mengatakan ukuran gedung sekolah telah menyebabkan keterlambatan dalam memastikan tidak ada lagi korban.

    Polisi mengatakan mereka menggunakan sidik jari, catatan gigi, dan DNA untuk mengidentifikasi korban, di samping wawancara dengan anggota keluarga.

    Selain menyediakan kelas bahasa Swedia untuk imigran, kampus Risbergska juga menyediakan pendidikan orang dewasa untuk orang-orang berusia di atas 20 tahun yang tidak menyelesaikan sekolah dasar atau menengah. (P-ht)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini