26.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Dua pabrik raksasa berdiri di era Jokowi, salah satunya terbesar di dunia

    Terkait

    PRIORITAS, 20/7/24 (Jakarta): Selang hampir sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mulai unjuk gigi di mata dunia dengan menghadirkan sejumlah pabrik berkapasitas jumbo. Bukan tanpa alasan, pabrik-pabrik ini dibangun untuk mengintegrasikan sumber daya alam yang ada di Tanah Air dari hulu ke hilir.

    Nah, dari sederet pabrik yang berdiri kokoh di Indonesia, dua di antaranya merupakan pabrik raksasa. Yang satu terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Sementara satunya lagi bahkan terbesar di dunia.

    Lantas, pabrik apa saja itu?

    1. Pabrik tembaga single line terbesar di dunia

    Ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Ya, PTFI resmi telah mengoperasikan pabrik konsentrat tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini memiliki desain single line yang merupakan terbesar di dunia.

    Disebutkan, smelter kedua yang dibangun PTFI setelah smelter PT Smelting ini, mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh.

    Diprediksi, produk katoda tembaga yang nantinaya dihasilkan dapat mencapai 600 ribu ton per tahun. Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini juga bakal menghasilkan produk sampingan, seperti produk yang terkandung dalam lumpur anoda, yakni emas dan perak murni sebanyak 6.000 ton per tahun.

    Selain itu, produk sampingan lainnya ialah asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

    Seperti dikutip dari laporan PTFI, nilai investasi kumulatif untuk proyek smelter Manyar yang menempati lahan seluas 100 hektare itu sudah mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp59,9 triliun (asumsi kurs Rp16.213/US$).

    2. Prabik ekosistem baterai EV terbesar di ASEAN

    Selanjutnya, ada pabrik ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) resmi beroperasi di Indonesia pada Rabu (3/7/24) lalu di Karawang, Jawa Barat usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Disebutkan, pabrik ekosistem baterai ini merupakan hasil kerjasama pemerintah RI dengan konsorsium dari Korea Selatan, yakni Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Pabrik sel baterai pertama ini berada di bawah operasi PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power.

    Diketahui, PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021 lalu.

    Kemudian, pada September 2023 Jokowi melakukan kunjungan ke PT HLI Green Power untuk mengadakan peninjauan langsung atas proses dan hasil produksi sel baterai kendaraan listrik.

    Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi sebesar US$1,1 miliar atau sekitar Rp17,8 triliun dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/hour (GWh), terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150 ribu kendaraan listrik. Pada fase kedua, diharapkan tahun 2025, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini